PASIRPENGARAIAN (RIAUPOS.CO) - Sedikitnya 30 warga binaan dibekali ilmu agama di Pondok Pesantren Daaruth Taubah yang didirikan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Pasirpengaraian. Ponpes Daaruth Taubah yang bekerja sama dengan Ponpes Raudatussalam Kabupaten Rokan Hulu itu, diresmikan pada Juni 2015 lalu, oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumhan) Riau Dr Ferdinand Siagian SH MM di Lapas Kelas II B Pasirpengaraian.
Dengan adanya ponpes di dalam Lapas Kelas II B Pasirpengaraian, dapat menjadi upaya pendekatan mental dan spiritual bagi warga binaan dalam menjalankan masa pidananya, serta akan lebih siap ketika mereka kembali ke masyarakat
Kepala Lapas Klas II B Pasirpengaraian Mishbahuddin Bc Ip SSos MM, Senin (22/2) menyebutkan, tujuan pendirian Ponpes Daaruth Taubah di Lapas Kelas II B Pasirpengaraian, untuk mengubah secara sistimatis dan konsisten dari sistem dan mekanisme pembinaan mental rohani Islam warga binaan dari yang belum teratur, menjadi terarah dan terstruktur kepada pembinaan mental rohani Islam yang mengarah kepada pola pembinaan yang lebih tertata dan terorganisir dengan baik.
Sehingga tercipta peningkatan kualitas warga binaan pemasyarakatan baik dari segi mentalitas, spritual maupun segi kemandiriannya sebagai bekal hidup di tengah-tengah masyarakat dan sebagai manusia yang mandiri, aktif, produktif dalam pembangunan. Dengan harapan, warga binaan yang dibekali ilmu agama, mereka tidak mengulangi lagi perbuatan atau tindakannya yang melanggar hukum.
‘’Materi pelajaran di Ponpes Daaruth Taubah mengadopsi semua model pelajaran yang ada di pondok pesantren seperti Aqidah Akhlak, Alquran Hadits, Bahasa Arab, Ibadah Syariah dan lainnya. Kita berharap warga binaan mendapatkan bekal ilmu agama yang dapat diterapkan di tengah masyarakat,’’sebutnya.
Mishbahuddin mengaku, saat ini 30 santri (warga binaan, red) Ponpes Daaruth Taubah Lapas Kelas II B Pasirpengaraian sedang melaksanakan ujian selama lima hari ke depan. Pelaksanaan ujian diawasi Ustad Kholil Muhajirin sebagai pembimbing Ponpes Daaruth Taubah yang juga Pimpinan Ponpes Raudatussalam Kabupaten Rohul
Ia menambahkan, pihaknya telah menyiapkan kamar santri bagi yang mengikuti pendidikan di Ponpes. Para santri tidak digabung dengan napi lain. Proses pendidikan di Ponpes Daruttaubah dimulai pukul 09.00 WIB hingga menjelang masuknya jadwal Salat Zuhur.
Warga binaan diwajibkan Salat Suhur berjamaah, setelah itu mereka istirahat.’’Warga binaan kita didik mereka agar menyadari kesalahan-kesalahan yang mereka lakukan dan tak mengulangi lagi perbuatannya. Tidak saja di bidang keagamaan, warga binaan juga dilakukan pembinaan dengan menyalurkan bakat dan keterampilannya di Lapas,” sebutnya.(epp)