TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) - Setiap hujan, air terus menggenangi badan jalan yang ada di persimpangan STM Telukkuantan. Akibatnya, genangan air itu mengganggu arus transportasi yang melintas di wilayah tersebut.
“Memang selalu menggenang. Jadi, harus pelan-pelan kami kalau lewati jalan tersebut, karena percikan airnya bisa mengganggu pengendara,” kata Fajri, warga yang sering melintasi jalan tersebut.
Untuk mengatasi genangan air yang meluber sampai ke badan jalan di simpang STM Kota Telukkuantan itu membutuhkan dukungan dan partisipasi warga, terutama kesedian lahan mereka dijadikan lokasi pembangunan drainase.
Menurut Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Kuansing, Azwan SSos ST melalui Kepala Bidang Peningkatan Jalan dan Jembatan, H Nasri Edi ST, ruas jalan tersebut sebenarnya tanggung jawab provinsi.
“Sudah kami usulkan kepada provinsi pembangunan drainase di jalan tersebut dua tahun lalu, dan provinsi waktu bersedia, tapi sampai sekarang tak juga ada realisasinya,” ujar Nasri Edi, Kamis (21/1) kemarin.
Hanya saja pembangunannya, kata Edi, terkendala persetujuan warga yang lahannya digunakan sebagai lokasi drainase. Pasalnya, pembangunan drainase ini memerlukan lahan. “Sementara dana untuk ganti rugi lahan untuk jalan dan drainase tidak ada, dan pembangunan drainase itu memerlukan lahan dari warga,” ujarnya.
Oleh karena itu, dukungan warga sekitar lokasi, katanya, sangat diperlukan agar rencana pembangunan drainase tersebut dapat terwujud. “Sehingga air tidak lagi menggenang kalau hujan,” katanya.(jps)
