Laporan ALFIADI, Siak alfiadi@riaupos.com
Kejayaan Kerajaan Siak membuatnya terkenal sampai ke pelosok negeri. Terlebih lagi wilayah kekuasaanya sampai kee semanjung Malaysia.
Kini, meski kerjaan itu sudah tiada, namun warisan dan peninggalannya tetap terjaga. Inilah yang membuat Yayasan Kelantan Darul Naim Malaysia tergoda untuk melihat warisan dan peninggalan itu, dalam lawatannya, Sabtu (21/1) ke Istana Siak.
‘’Warisan dan peninggalan ini tetap terjaga ya, mana masih orisinil lagi,’’ ucap Timbalan Menteri Besar Kelantan, Malaysia, Dato H Ahmad bin Yacob, kepada Bupati Siak, Drs H Syamsuar MSi, saat meninjau Istana Siak.
Istana Siak ini menurut Yacob menjadi perbincangan pakar sejarah di negeri Malaysia. Mereka menakar silsilah dan hubungan kerabatan Sultan Syarif Kasim yang konon ada hubungan dengan Malaysia.
Sewaktu duhu, Kerjaan Siak ini termashur dan sampai ke negeri Malaysia. Silsilah dan hubungan ini membuat banyak persamaan antara Riau dengan Malaysia. ‘’Sama-sama budaya Melayu,’’ kata Yacob saat berbincang dengan Riau Pos.
Lawatan ini adalah bagian dari program kerja yayasan untuk melihat warisan peninggalan sejarah yang ada. Karena warisan ini tak bernilai harganya. Ia merupakan warisan dunia kebudayaan Melayu.
Warisan-warisan ini akan megokohkan dan mempererat dalam jalinan kebudayaan. Akar serumpun akan menjadikannya tak terpisahkan, ibarat air di cincang tak kan putus.
Meksi sudah dipisahkan dan berdaulat dalam negara yang berbeda, namun kebudayaan dan persamaan ras itu tetap ada. ‘’Iya, tak boleh pudar,’’ kata Yacob.
Kejayaan masa lalu, kata dia lagi, akan menjadi memori yang tak terlupakan terutama bagi generasi muda, perlu mengetahui hal ini yang meliputi rekam jejak sejarah, hubungan kedua belah pihak, warisan dan peninggalan yang ada.
‘’Saya terkesan dengan sikap Pemkab Siak yang terus menjaga dan melestarikannya,’’ sebut dia. Selain lawatan ke istana, ia bersama rombongan juga menziarahi makam sultan dan juga mengunjugi makan kerajaan lainnya.
Sementara itu, Syamsar menambahkan, warisan kebudayaan Melayu ini akan menjadi saksi sejarah besar bagi Siak dan juga negara jiran yang membuktikan di Siak ini terdapat kerajaan.
Warisan kerajaan ini akan menjadi warisan dunia terhadap budaya Melayu.
‘’Sebelumnya penyair Korea-Asia juga melakukan lawatan di sini. Mereka berpuisi dan melihat warisan kebudayaan Melayu,’’ ujar Syamsuar.
Siak, lanjut dia, memang berazam untuk menjadi pusat kebudayaan Melayu di Riau. Bahkan dilihat dari persiapan dan parasaran yang dimiliki, Siak jauh lebih memadai. Peninggalan sejarah dan budaya terus terjaga dan itu masuk dalam program visi dan misi pemerintah.
Rasa serumpun dan budaya Melayu kata dia, memang tak dapat dipisahkan. Malaysia dan Riau sama-sama memiliki persamaan, hanya dipisahkan oleh negara.
Kejayaan Melayu ini merupakan warisan dunia dan warisan ini memang bernilai tinggi. Sudah banyak wisatawan yang melakukan kunjungan di sini. Banyak peninggalan sejarah yang membuat siapa saja kagum melihatnya.
‘’Warisan ini khazanah bagi Siak sekaligus bukti sejarah yang masih ada dan terjaga,’’ kata dia.
Lawatan yang dilakukan rombongan yayasan ini melihat benda-benda peninggalan sejarah. Mereka yang hanya mendapat informasi dari buku dan media lainnya, kini dapat melihat langsung.
‘’Takjub saya melihat hasil peninggalan sejarah ini,’’ kata salah seorang peserta rombongan. Dalam lawatan ini, diikuti Konsulat Malaysia Zamani Ismail dan unsur Muspida Siak.***