Dewan Guru Berharap Berita yang Berimbang

Riau | Senin, 23 Januari 2012 - 09:45 WIB

PASIR LIMAU KAPAS (RP) - Dewan Guru Kecamatan Pasir Limau Kapas mengharapkan agar ada pemberitaan yang berimbang sehingga tidak terkesan samar dan sepihak.

Hal ini disampaikan salah seorang pengurus Dewan Guru Wakil Kepala Bidang Kesiswaan, Norman Jimi SE, sebagai wujud protes ratusan guru yang tergabung pada wadah tersebut atas adanya pemberitaan insiden pemukulan guru terhadap siswa yang tidak berimbang.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Tolong adanya berita pemukulan di salah satu media itu tidak seimbang, jangan menyudutkan guru. Ingat bahwa guru punya hak asuh dan didik selama 12 jam selama siswa berada di lingkungan sekolah,’’ kata Jimi didampingi Dede Rusdi Palak, Anto Afrilandi, Rahmansyah SPd, dan Idris pada Riau Pos, Ahad (22/1).   

 Menurutnya, dalam rangka penegakan aturan kadang-kadang dibutuhkan sikap yang tegas. Siswa tidak mungkin terus dimanjakan tanpa aturan karena justeru hal itu berdampak buruk pada karakter siswa itu sendiri.

Sebelumnya salah seorang guru SMP Yayasan Kartini berinisial RS diduga melakukan pemukulan pada siswinya sendiri, Evi Fadilah (15) pelajar kelas II SMP Yayasan Kartini Panipahan pada Rabu (18/1). Insiden tersebut oleh orang tua korban dilaporkan ke Polsek Pasir Limau Kapas.

‘’Pemberitaannya hanya sampai di situ saja, sehingga ada kesan guru yang bersangkutan bersalah dalam hal ini,’’ kata Jimi lagi.

Padahal menurut Jimi, usai dilaporkan ke Mapolsek, pihak sekolah berupaya ditempuh jalur perdamaian dan musyawarah antara pihak terkait yang dimediasi pihak yayasan.

‘’Sore itu juga masalah tersebut didamaikan. Jadi tidak benar kalau permasalahan itu berdampak besar apalagi sampai dipidanakan dan dikatakan sampai ada yang luka,’’ terang Jimi menjelaskan.

Menurutnya ratusan guru yang tergabung dalam Dewan Guru menyatakan sikap keberatan adanya pemberitaan tersebut.

Karena dalam kasus yang terjadi, ada indikasi guru yang bersangkutan dilecehkan dan disepelekan oleh siswa dengan kata-kata yang tidak senonoh.

‘’Siswa tersebut ketahuan menulis di bukunya kalimat-kalimat buruk yang mengatakan rambut ibu jingkrak-jingkrak,’’ kata Jimi. Jika demikian siapa yang tidak kesal, tutur Jimi.

Insiden pemukulan tersebut dibenarkan Kapolres Rokan Hilir, AKBP Auliansyah Lubis SIK MH melalui Kapolsek Pasir Limau Kapas, AKP La Gomo kepada Riau Pos, Ahad (22/1).

‘’Ya ada kejadian tersebut dan laporannya juga sudah kita terima. Saat ini masih kita sidik, kemarin diperiksa,’’ katanya.(f)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook