PROVINSI RIAU

PT AA: Jangan Ada Lagi Masalah Karlahut Dimasa Datang

Riau | Selasa, 22 Desember 2015 - 18:52 WIB

 PT AA: Jangan Ada Lagi Masalah Karlahut Dimasa Datang
Manajemen PT Arara Abadi dan PT Riau Abadi Lestari sektor Tapung di Desa Rantau Bertuah Minas, Siak mengadakan sosialiasi antisipasi masalah kebakaran lahan dan hutan, Selasa (22/12/2015).(humas PT AA for riaupos.co)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- PT Arara Abadi ((PT AA) dan PT Riau Abadi Lestari (PT RAL) distrik Tapung di Minas melaksanakan sosialisasi antisipasi kebakaran lahan dan hutan (karlahut) kepada masyarakat Desa Rantau Bertuah Kecamatan Minas Kabupaten Siak, Selasa (22/12/2015).

Acara dihadiri Kepala Distrik PT AA Tapung Edika Sembiring, staf Community Development S Tobing, Ketua Regu Pemadam GL Pasaribu, Sekcam Minas Hendra, Kades Rantau Bertuah Tengku Darbi SAg, Ketua Koperasi Rantau Bertuah Muslim, Kapolsek Minas Kompol JJ Hutapea, Babinkamtibmas Desa Rantau Bertuah Bripka Andre Azmi, Ketua Masyarakat Peduli Api (MPA) Desa Rantau Bertuah Firdaus, Ketua Pemuda Arifin, tokoh masyarakat, dan lai-lain.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kepala Distrik PT AA Tapung Edika Sembiring mengatakan peristiwa kabut asap yang terjadi beberapa waktu lalu janganlah terjadi lagi di masa yang akan datang. Jangan ada lagi kebakaran lahan dan hutan karena mengakibatkan masyarakat susah keluar rumah, susah naik pesawat, penyakit ISPA di mana-mana. Untuk itu marilah bersama-sama mengantisipasi jangan sampai terjadi hal serupa di masa datang ini.

Sementara menurut Staf Community Development PT AA Distrik Tapung, S Tobing sejak 1996 PT AA sudah komitmen bahwa dalam membuka lahan harus tanpa membakar. PT AA selalu melakukan sosialisasi baik kepada masyarakat, kontraktor, mitra kerja di lapangan.

Apalagi kawasan konservasi yang dilindungi di dalam areal konsesi PT AA tetap dijaga dengan baik agar bila ada kegiatan memancing oleh masyarakat jangan sampai ada api. Kawasan konservasi itu mungkin dikira masyarakat adalah lahan tidur. Padahal itu kawasan lindung.

Menurut S Tobing biasanya sampai April masih musim hujan. Tapi prediksi BMKG akhir Januari atau awal Februari 2016 diperkirakan masuk musim kemarau. Untuk itu tetaplah waspada dan sama-sama mengantisipasi jangan sampai terjadi lagi peristiwa karlahut.

Kemarau kemarin ada pengaruh elnino yaitu kemarau yang ekstrem. Ke depannya marilah bersama-sama antisipasi kebakaran lahan. Karlahut juga berdampak sosial terganggunya pekerjaan, sekolah libur, makanan ternak terbatas, kelangkaan air, rusaknya ekosistem dan stok carbon kehidupan manusia.

Sementara itu  Ketua Regu Pemadam PT AA Distrik Tapung GL Pasaribu di areal konsesi PT AA distrik Tapung ini sudah terdapat 19 lokasi kantung air (kolam alam) sebagai water place untuk cadangan air antisipasi karlahut. Dan akan ada rencana penambahan kantung air lagi.

Sekcam Minas Hendra menambahkan pula masalah penyediaan kantung air di lahan konsesi sangat perlu untuk antisipasi karlahut. Perusahaan dan masyarakat harus bersama-sama mengelola kantung air ini agar tidak terjadi lagi kekurangan air di lapangan. Ini harus dilaksanakan dengan baik.

Sementara Kapolsek Minas Kompol JJ Sinaga menjelaskan sudah ada satu tersangka karlahut yang ditahan dan diproses hukum dari Minas Barat inisial Na diamankan di Polsek Minas dan dikirim ke Polres Siak.  Istri tersangka menangis menghadap Kapolsek bilang dia anak dua masih kecil-kecil sementara suaminya tersangka sebagai tulang punggung ditahan sehingga susah beri makan anak dan istri.

Menurut Kompol JJ Sinaga pihaknya tidak pilih kasih karena hal itu melanggar Undang-undang maka dia tetap tegakkan hukum. Yakni bisa terapkan Undang-undang No 41/1999 tentang Kehutanan sanksi pidana penjara 15 tahun dan denda Rp5 miliar. Atau UU No 18/2004 tentang perkebunan barang siapa sengaja membuka atau mengelola lahan dengan cara bakar maka sanksi pidana penjara 10 tahun dan denda Rp10 miliar.

Laporan : Aznil Fajri

Editor     : Yudi Waldi









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook