Dua Marbot Musala Lumpuhkan Maling Kotak Infak

Riau | Kamis, 22 November 2018 - 09:00 WIB

Dua Marbot Musala Lumpuhkan Maling Kotak Infak
DILUMPUHKAN: Pencuri kotak infak usai berhasil dilumpuhkan dua penjaga Musala Radhatul Jannah di Perumahan Villa Taman Raya Raudha Jalan Delima, Kelurahan Tobek Godang, Kecamatan Tampan, Rabu (21/11/2018).sakiman /riaupos

ROKAN HULU(RIAUPOS.CO)-Dengan menggunakan kain sarung di pinggang, dua orang marbot atau penjaga Musala Radhatul Jannah, di Perumahan Villa Taman Raya Raudha, Jalan Delima Kelurahan Tobek Godang Kecamatan Tampan, berhasil melumpuhkan pelaku pencurian kotak infak.

Keduanya merupakan warga asal daerah Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) bernama Beni dan Dwi. Dalam aksi heroiknya mereka sukses meringkus pria berinisial R, seorang pelaku pembobol kotak infak musala.

Tak tanggung-tanggung dalam aksinya, kedua mahasiswa di Universitas Islam Negeri (UIN) tersebut bergulat dengan pelaku yang ketika itu membawa sebuah gunting.
Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kepada Riau Pos Beni mengungkapkan bahwa awal mula peristiwa tersebut terjadi, Rabu (21/11) sekitar pukul 08.30 WIB.Waktu itu dirinya memergoki pelaku tengah mengeluarkan uang dari kotak infak musala. ”Saya lagi bersih-bersih karena jarak tempat tinggal kami ke musala ada beberapa meter. Waktu itu tiba-tiba terdengar ada suara langkah kaki yang masuk ke arah dalam musala,” ucapnya.

Sekian lama menyapu sekian lama menunggu, orang yang menuju musala tersebut tak kunjung keluar, hingga pada saat itu dirinya langsung mendekat dan melihat ke arah dalam musala. ”Saat diteliti ternyata di dalam musala ada seorang pria tengah mencongkel kotak infak,” katanya.

Tidak hanya itu, pelaku juga terlihat tengah berupaya membuka kotak infak tersebut dengan gunting. “Pas saya masuk ke musala, dia mengatakan mau berinfak dengan alasan memilih uang yang akan dimasukkan,” katanya.

Karena melihat sejumlah uang berserakan di lantai dan merasa curiga dia bawa gunting. Akhirnya Beni ambil tas miliknya, hingga menjaga pintu agar pelaku tidak keluar musalla.

Ia juga menyampaikan bahwa, uang yang berserakan tersebut, kata Beni, diambil pelaku sebelumnya menggunakan pinset dari celah kotak infak tersebut.

Tidak beberapa lama kemudian saat itu Beni dengan pelaku langsung bergumulan hingga berteriak meminta tolong. “Waktu itu saya minta tolong kepala teman saya Dwi yang tengah berada di kamar,” katanya.

Hingga pada saat itu Dwi pun datang membantu Beni, dalam aksi tersebut untuk melumpuhkan pelaku dikatakannya sedikit susah. “Ada sekitar 15 menit kami bergumul di dalam musala hingga sampai ke luar, karena pelaku menggunakan gunting,” ceritanya.

Dalam aksi tersebut dijelaskannya memang sempat dilihat oleh dua orang anak sekolah dasar (SD), namun mereka pergi begitu saja. “Mungkin dia takut, tidak beberapa lama kemudian pelaku pun berhasil kami lumpuhkan,” katanya.

Akibat peristiwa tersebut, Dwi mengalami luka di bagian jempol kaki kiri akibat berusaha menjatuhkan pelaku.

Waktu itu pelaku berhasil dilumpuhkan setelah kaki dan tangan pelaku sukses dikunci oleh kedua penjaga musala itu.

Hingga akhirnya, pelaku pun menyerah, tidak berapa lama kemudian warga lainnya pun datang ramai-ramai.

Akibat peristiwa tersebut, saat itu pelaku diikat dengan tali hingga diarak. Tidak beberapa lama kemudian diserahkan kepada aparat Polsek Tampan.

Lebih lanjut dijelaskannya bahwa selama ini kotak infak di musala tersebut telah terjadi kemalingan selama enam kali. Namun siapa pelakunya mereka tidak tahu sama sekali.

Kapolsek Tampan Kompol Kari Amsah Ritonga saat dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa tersebut, saat ini belum bisa ditaksir kerugian akibat peristiwa itu.

“Kotak infak belum bisa dibuka, karena pengurus mushola belum datang, tapi sudah dihubungi, namun uang yang telah berhasil diambil oleh tersangka dari kotak infak sebesar Rp73.000,” ujar mantan Kapolsek Ujungbatu Kabupaten Rokan Hulu itu.(man)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook