Prof., Dr., Djohermansyah Djohan, MA resmi memimpin Provinsi Riau, usai dilantik Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi sebagai Penjab Gubernur Riau, Kamis (21/11) di Jakarta. Bagaimana kesehariannya dan apa persiapan saat pindah tugas, dari orang nomor satu di Dirjen Otda Kemendagri ke Kantor Gubri?
Laporan: Afni Zulkifli-JPNN
Suasana kampus Institut Ilmu Pemerintahan Dalam Negeri (IIPDN), jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan, masih sepi. Jam baru menunjukan pukul 05.30 WIB. Tidak ada yang terlihat istimewa dari rumah nomor B/01 tersebut. Rumah dinas yang terletak di belakang Mesjid IIPDN itu hampir sama bentuknya dengan rumah dinas dosen lainnya di lingkungan yang sama.
Di rumah dinas sederhana itulah selama hampir 24 tahun terakhir, Djohermansyah bersama keluarganya tinggal. Guru besar IIPDN itu memang lebih memilih tinggal di rumah dinas dosen, meski kini statusnya sebagai pejabat eselon I di Kemendagri.
“Lebih nyaman di sini. Betah. Suasana asri dan tenang. Apalagi saya dulu juga alumni di sini dan masih mengajar juga,” kata Djohermansyah yang akrab disapa Pak Djo.
JPNN memang diterima secara khusus Pak Djo untuk datang kerumahnya sejak pagi, jelang dilantik menjadi Pj Gubri. Saat diajak masuk ke lingkungan rumahnya, terlihat suasana yang benar-benar sederhana namun asri. Meski tidak terlalu luas, rumah dinasnya ini ditata sedemikian rupa sehingga terlihat nyaman. Di pojok halaman bagian depan, terlihat sebuah pendopo berdiri cantik di atas kolam ikan.
“Hobi saya pagi-pagi ya memberi makan ikan. Dua cucu saya juga paling suka bermain di sini,” kata Pak Djo ditemani cucu pertamanya, Shaura Alindra Nurfazila (7).
Pak Djo pun lantas memulai olahraga pagi di atas pendopo. Sekitar jam 06.00 Wib, ia mengantar keberangkatan sang cucu yang dijemput mobil sekolah. Tak lama kemudian, alumni University of Hawaii, Honolulu, Amerika Serikat ini mengambil sepeda kesayangannya.
“Saya ini paling suka traveling dan bersepeda. Enaknya lagi tinggal di kampus, karena saya bisa bersepeda dan bebas macet ala Jakarta,” kata Pak Djo seraya tertawa lepas.
Pak Djo pun mengayuh sepedanya penuh semangat mengelilingi kampus. Sesekali ia menyapa ramah tetangga yang dijumpainya. Pria asli Padang, Sumatera Barat ini menjelaskan bahwa kampus IIPDN yang terletak di kawasan Kemang, Jakarta, memiliki luas areal hampir 11 hektar. Dengan luas tersebut, ia bisa bebas bersepeda setiap pagi.
Setelah puas bersepeda sekitar 30 menit, Pak Djo pun melanjutkan aktifitasnya dengan membaca koran. Katanya, tiada pagi dilaluinya tanpa membaca berita. Hobi membaca lulusan terbaik IIPDN angkatan X ini juga terlihat dari ratusan buku yang tersusun bak pustaka dan memenuhi ruang tamu rumahnya.
Sekitar jam 07.00 Wib, masih dengan berpakaian olahraga, seorang staf dari Kemendagri datang. Ia membawa setumpuk berkas yang harus ditandatangani.“Saya sempatkan kerja dulu ya. Soalnya nanti setelah pelantikan harus langsung ke Riau,” katanya.
Sementara Pak Djo asyik menandatangani berkas, istrinya Yannidiarti terlihat sibuk menyiapkan baju dinas Gubernur yang akan digunakan Pak Djo saat pelantikan. Ibu dua anak ini mengaku siap menemani sang suami bertugas ke Riau.
“Sama dengan Bapak, bagi saya Riau bukan daerah yang asing. Saya sudah berkali-kali ke sana. Kali ini saya akan datang kesana mendampingi Bapak bertugas,” kata Yannidiarti ramah.
Untuk tugas kerja kali ini, Yannidiarti mengaku sudah menyiapkan sekitar tiga koper pakaian.”Tidak banyak yang dibawa, seperlunya saja,” katanya sambil menunjukan tumpukan koper ukuran besar dan sedang yang sudah siap dibawa.
Jam menunjukan pukul 08.15 WIB saat Pak Djo akhirnya siap berkemas. Anak dan menantunya, Shalia Allamah Jaya ditemani suaminya Tataq Indra Wicaksono dan Joy Hidaya Jaya ditemani sang istri, Devoika Mebia Arraya, terlihat sudah hadir bersama. Suasana terkesan santai dan penuh keakraban.
“Sudah gagah dan tinggal menunggu dipasangi jengkol (tanda jabatan Gubernur) saja nih,” goda ajudan Pak Djo yang lantas disambut tawa semuanya. Tidak ada seremonial khusus jelang keberangkatan menuju tempat pelantikan. Keluarga sederhana ini hanya berfoto bersama di depan kolam ikan kebanggaan Pak Djo.
Sesaat sebelum berangkat ke Kemendagri, Pak Djo menyempatkan bercengkrama dengan cucu bungsunya, Shafiya Alindra Nurathaillah (3). Tak lama kemudian, masih dengan mengenakan pakaian pelantikan, Pak Djo mengantar Shafiya ke sepeda motor yang akan membawanya ke sekolah.
“Jadi ya tiap pagi kegiatan saya sebelum kerja begini. Memberi makan ikan, olahraga, sepedaan, baca koran dan mengantar cucu sekolah,” kata Pak Djo menyimpulkan kegiatannya sehari-hari.
Tepat pukul 08.35 Wib, Pak Djo ditemani sang istri meninggalkan rumah dengan menggunakan mobil dinas B 1549 RFS. Diikuti satu mobil lain yang membawa putra putrinya. Tidak ada pengawalan layaknya seorang pejabat negara lewat. Mobil Pak Djo yang tidak dikawal foreider terpaksa ikut terjebak kemacetan khas Jakarta dan baru tiba sekitar 35 menit kemudian di kantor Kemendagri. Ia pun langsung menemui Mendagri Gamawan Fauzi.
Sekitar pukul 09.40 Wib, Mendagri Gamawan Fauzi akhirnya resmi melantik Djohermansyah Djohan sebagai Pj Gubri. Suasana pelantikan di lantai III gedung C Kemendagri itu berlangsung khidmat. Pada wawancara pertamanya sebagai Pj Gubri, Djohermansyah pun menunjukan pengetahuannya tentang Riau, dengan memuji keberhasilan pendahulunya, HM Rusli Zainal yang menjadi Gubernur Riau dua periode.
“Riau dalam 10 tahun terakhir ini kemajuannya sangat pesat dan sangat cepat. Bahkan pertumbuhan ekonominya dalam 10 tahun terakhir, selalu di atas rata-rata nasional. Riau yang dulunya tidak diperhitungkan, sekarang bisa sangat maju bahkan jadi Provinsi unggulan. Bahkan keberhasilan pembangunannya bisa menjadi model bagi Provinsi lain di Indonesia,” katanya memberi pujian.
Meski hanya sekitar dua bulan menjadi orang nomor satu di Provinsi Riau, peraih penghargaan Sarjana Adhi Praja itu mengaku akan langsung bekerja. Selain mengawal proses Pilkada Riau putaran kedua, Djohermansyah akan langsung ke Indragiri Hilir untuk melakukan pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih. Selanjutnya berbagai agenda padat siap menanti.
“Mohon doanya saja. I Do My Best. Saya akan lakukan yang terbaik untuk Riau. Semua akan kita rangkul, karena saya ini Dirjen Otda. Harus bisa memberi pengayoman pada seluruh daerah,” kata Djohermansyah yang lantas bergegas meninggalkan Kemendagri, karena harus segera terbang ke Riau. Selamat bertugas Pak Djo! (***)