PROVINSI RIAU

BMKG Sebut Broadcast BBM Hujan Buatan Hoax

Riau | Kamis, 22 Oktober 2015 - 14:25 WIB

BMKG Sebut Broadcast BBM Hujan Buatan Hoax

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Santernya Boardcast BlackBerry Massenger (BBM), tentang cara pembuatan hujan buatan dengan menyedia baskom air yang dicampur garam serta diletakkan diluar rumah ternyata dinilai hanya tipuan saja. Pasalnya cara membuat hujan buatan seperti itu tidak akan terjadi.

Kasi Data dan Informatika BMKG stasiun Pekanbaru, Slamet Riyadi mengatakan saat banyak beredar Broadcast BBM yang berantai mengenai pembuatan hujan buatan tapi itu hanya tipuan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

"Broadcast BBM yang berbunyi "sediakan baskom air yang dicampur garam dan diletakkan diluar rumah, biarkan menguap, jam penguapan air yang baik adalah sekitar pukul 11.00 WIB -13.00  WIB, dengan makin banyak uap air di udara semakin mempercepat kondensasi menjadi butir air pada suhu yang makin dingin di udara. Dengan cara sederhana ini diharapkan hujan makin cepat turun, semakin banyak warga yang melakukan ini di masing-masing rumah. Jika ratusan ribu rumah maka akan menciptakan jutaan kubik uap air di udara. Lakukan ini satu rumah cukup satu ember air garam, besok Sabtu tgl 12 Sept, jam 10 pagi serempak. "Itu  hanya hoax," ujarnya kepada Riaupos.co, Kamis (22/10/2015)

Slamet menjelaskan Broadcast itu banyak kejanggalan sebab air di campur dengan garam ketika di panaskan sebagian besar garam akan tertinggal saat kering lihat saja petani garam

"Jika Diletakkan diluar rumah pukul 11.00 – 13.00 artinta berapa banyak air yang menguap? pada kondisi normal terkena matahari langsung dan angin, air pada pemukaan 1 m2  di Palangkaraya hanya sekitar 4-6 liter/hari, tetapi karena asap yg tebal di atmofer menyebabkan penguapan menjadi kurang dari 5 liter/hari. Luas Permukaan baskom dengan diameter 40 cm hanya sekitar 0,126 m2. artinya baskom tersebut hanya mampu menguapkan kurang dari 0,5 liter/hari. Jiak Kita anggap saja air menguap 0,4 liter/hari. dilakukan hanya pukul 11.00-13.00 kemungkinan pengupaan kurang dari 0,05 liter. Proses penguapan setidaknya dipengaruhi oleh suhu, tekanan, angin dan luas permukaan." paparnya.

Slamet  memaparkan, andai seratus ribu rumah yang membuat hujan buatan dengan cara itu, asumsi masing rumah mampu menguapkan 0,05 liter berarti penguapan yang terjadi adalah 0,05 x 100.000 = 5.000 liter.

"Kita lihat itu sangat jauh untuk proses pembentukan hujan, itu pun dengan asumsi semua pengupan berkumpul pada satu tempat, pada atmsofer nyata tidak mungkin bisa demikian. Jika dilakukan oleh 1 juta orangpun tidak akan terjadi hal yang signifikan." tegasnya.

Laporan: Riri R Kurnia

Editor: Yudi Waldi









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook