PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Hasil pantauan satelit Terra- Aqua Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru, Kamis (22/10/2015) pagi, keberadaan jumlah titik hotspot di Provinsi Riau terus mengalami peningkatan karena masih terjadi kebakaran lahan dan hutan.
Saat ini di Riau terdapat 31 titik hotspot, yang tersebar di Kabupaten Meranti sebanyak satu tiitik, Kabupaten Pelalawan 12 titik, Indragiri Hilir 3 titik, dan Indragiri Hulu 15 titik.
"Titi hotspot yang berada di wilayah Riau itu memiliki tingkat kepercayaan diatas 70 persen, artinya ada 26 titik api yang menyebabkan kabut asap kian pekat," ujar Slamet Riyadi, Kasi Data dan Informatika BMKG stasiun Pekanbaru kepada Riaupos.co.
Terus meningkatnya titik hotspot di Riau, katakan Slamte berdampak pada menurunnya jarak pandang dibeberapa kota, seperti kota Pekanbaru hanya memiliki jarak pandang sekitar 100 M (SMOKE+FOG), Rengat berjarak 50 M (SMOKE), Dumai 200 M (SMOKE+FOG) dan Pelawan 80 M (SMOKE)
"Jika kita lihat memang jarak pandang terus menurun dalam beberapa hari ini," sampainya.
Disampaikannya, prediksi cuaca secara umum wilayah Provinsi Riau Berawan dan diselimuti kabut asap. Namun untuk Peluang hujan sangat kecil dengan intensitas ringan pada sore atau malam hari, yang terjadi di Wilayah Riau bagian Utara. Sedangkan tiupan angin secara umum dari arah Utara - Timur Laut dengan kecepatan 05 - 15 knots (09 - 29 km/jam)
Sementara itu, untuk titik hotspot di Pulau Sumatra berjumalah 656 titik, provinsi Sumatra Selatan masih menjadi wilayah paling banyak berada titik hotspot dengan jumlah 572 titik, disusul Jambi 38 titi, Lampung 3 titik, Kepri 1 titik, Babel 11 titik dan Riau 31 titik
Laporan : Riri R Kurnia
Editor: Yudi Waldi