KUANTANSINGINGI

Warga Diimbau Banyak Minum Air Mineral

Riau | Kamis, 22 Oktober 2015 - 10:13 WIB

Warga Diimbau Banyak Minum Air Mineral
Detri Elvira

KUANSING (RIAUPOS.CO) - Tak ingin melihat warga terancam kesehatannya akibat menghirup kabut asap, Pemkab Kuansing melalui Dinas Kesehatan mengimbau seluruh warga agar banyak mengonsumsi air mineral atau air putih.

Air mineral menurutnya bermanfaat untuk mensterilkan pencernaan dari berbagai macam makanan dan minuman yang dikonsumsi, apalagi kabut asap.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

“Air mineral atau air putih bagus untuk kesehatan. Kami mengimbau warga untuk banyak minum,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kuansing dr Reza Tjayadi melalui Kabid Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Diskes Kuansing, dr Detri Elvira, Rabu (21/10).

Kemudian, warga juga diimbau memperbanyak konsumsi vitamin dan jangan lupa juga menggunakan masker jika berada di luar ruangan. “Ini harus banyak dikonsumsi ditengah ancaman kabut asap ini,” ujarnya mengingatkan.

Apalagi menurutnya untuk bayi, balita, ibu hamil dan warga yang lanjut usia. Dirinya perlu mengingatkan warga agar mencegah diri dari dampak buruk menghirup udara yang berbahaya ini.

“Sekarang hanya kita yang bisa melindungi diri kita sendiri dan keluarga. Dan kami berharap imbauan ini diindahkan agar kita terhindar dari penyakit yang timbulkan oleh asap ini,” diingatkannya.

Bagikan Masker

Di tengah kabut asap yang pekat itu, Dinas Kesehatan (Diskes) Kuansing terus membagi-bagikan masker kepada warga yang melintas di jalanan, terutama di wilayah Telukkuantan sekitarnya, Rabu (21/10) kemarin.

“Kebutuhan akan masker meningkat setiap hari. Rabu kemarin, sudah habis seribu masker kami bagikan kepada warga. Makanya kami mengimbau supaya warga memakai masker kalau bepergian,” ujar Detri Elvira.

Pasrah

Pasrah dan memperbanyak doa. Hanya itulah yang bisa dilakukan warga melihat kabut asap yang setiap hari semakin pekat pada Rabu (21/10), bahkan jarak pandang saat itu diperkirakan hanya 100 meter.

Pekatnya kabut asap membuat mata warga yang menghirup udara Rabu kemarin jadi perih. Bahkan untuk melakukan aktivitas di luar rumah saja, sebagian warga enggan. Jikapun ada yang beraktivitas di luar ruangan, mereka harus memakai masker.

Hari demi hari kabut asap tak kunjung hilang. Kadang menipis, kadang menebal. Padahal di Kuansing tidak ditemukan titik api. Kabut asap kiriman ini jelas membuat warga tak bisa berbuat apa-apa. Mereka menyerahkannya kepada Sang Khalik supaya menurunkan hujan untuk menghilangkan asap.

   “Kemarin sempat matahari nampak, sekarang kayak pagi hari aja ini. Semakin pekat aja, mata jadi perih,” kata Martono, salah seorang warga Telukkuantan kepada wartawan, Rabu (21/10).

   Senada dengan Martono, Asri (49) warga Kuansing lainnya juga semakin merasakan dampak semakin pekatnya kabut asap. Oleh karena ini sudah berlangsung cukup lama, dirinya tidak ingin menyalahkan pemerintah. Namun menyerahkan penyelesaian kabut asap ini kepada Tuhan.

   “Ini memang karena ulah kita manusia juga yang membuat kerusakan di darat dan di laut. Lingkungan jadi rusak. Sekarang Allah menguji kita dengan kabut asap yang tak kunjung hilang. Percuma berharap kepada pemerintah, karena mereka manusia juga. Allah saja yang bisa menyudahi bencana kabut asap ini,” ujar Asri.

   Menurutnya, semua pihak, mulai pemerintah, penegak hukum, dan seluruh elemen masyarakat harus introspeksi diri kenapa musibah ini tak kunjung usai. “Kalau perlu taubat nasuha kita semuanya,” ucapnya.

   Nasib yang sama juga dirasakan warga Pulau Ingu Benai, Anit.(adv/mal)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook