KAMPAR

Ekonomi Sulit, Siasati dengan Kreatif

Riau | Kamis, 22 Oktober 2015 - 10:08 WIB

KAMPAR (RIAUPOS.CO) - Suasana perekonomian yang sedang lesu dan sulit, harus disiasati dengan kreatif, khususnya bidang perekonomian kreatif. Seluruh elemen baik pemerintah dan swasta dituntut untuk bergerak menuju kreatif khususnya ekonomi kreatif.

Hal ini dikatakan Bupati Kampar H Jefry Noer SH ketika menjadi salah satu nara sumber dari acara seminar Mendorong Ekonomi Kreatif bersama LPP RRI Pekanbaru bersama Pemerintah Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar dalam rangka pekan inovasi di Gedung RRI Pekanbaru Kota,  Rabu (21/10).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Jefry Noer menyampaikan, bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar saat ini memiliki program pemerintah yang disebut Lima  Pilar Pembangunan Kabupaten Kampar. “Pada pilar kedua yakni peningkatan perekonomian masyarakat. Pada pilar  ini, Pemkab Kampar telah me-maping atau mendata masyarakat miskin yang produktif, kita berikan pelatihan di Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S),” ujarnya.

 Pada tahun 2014 lalu pelatihan sesuai bidang yang digeluti masyarakat yang mengikuti pelatihan, seperti bidang pertanian, peternakan, perikanan dan agrobisnis. Pada 2015 pengembangan dari pelatihan per bidang ini melalui Program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE).

Pada program RTMPE ini masyarakat yang mengikuti pelatihan dididik melalui satu paket, dalam program itu terdapat seluruh bidang pelatihan, ada pertanian, perkebunan, perikanan dan yang paling luar biasa adalah terpenuhinya ketergantungan energi dengan membuat biogas yang berasal dari kotoran sapi.

Jefry mengupas tentang RTMPE dengan menjelaskan bahwa pada RTMPE tersebut dari enam ternak sapi dihasilkan urine dan kotoran sapi yang bisa menghasilkan uang Rp15 juta per bulan, di luar hasil dari anak sapi enam ekor per tahunnya. Dari ayam petelor minimal Rp3 juta per bulan, dari hasil bawang dengan bibit 50 kilogram akan menghasilkan 500 Kg. “Insya Allah pada tahun ini 1.200 RTMPE akan tersebar di setiap kecamatan.

Untuk itu ke depan kami akan bisa swasembada sapi, ayam, telor, ikan, bawang dan cabai,”ujar Jefry Noer.

Direktur Layanan dan Pengembangan Usaha (LPU) Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) Sudirman Bonaparte dalam sambutannya mengatakan, sekarang RRI telah memasuki generasi ketiga. Pada 2005 undang-undang, RRI melayani informasi kepada publik. Sekarang RRI melayani kebutuhan pelayanan kepada masyarakat.

Ekonomi kreatif menjawab masa krisis ekonomi moneter. Hal ini memang sudah dijalankan Kabupaten Kampar pada masa kepemimpinan Bupati Kampar H Jefry Noer SH. Pendengar Radio Republik Indonesia (RRI)  dirasakan sudah banyak mengetahuinya, dengan seminar ini semoga menambah wawasan kepada masyarakat Riau.(adv/mal)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook