BENGKALIS (RIAUPOS.CO) - PADA Rabu (21/10/2015), sekitar pukul 07.30 WIB , kondisi kabut asap di Kecamatan Bengkalis semakin pekat. Bahkan lebih pekat dari hari-hari sebelumnya. Begitu pula di kecamatan lainnya. Jarak pandang dilaporkan diperkirakan hanya 100 m sampai 200 meter. Bahkan ada yang kurang dari itu.
Sehubungan dengan itu, Penjabat Bupati Bengkalis, H Ahmad Syah Harrofie kembali mengimbau warganya, untuk membatasi aktivitas di luar rumah atau sebisa mungkin tidak di luar rumah. Bila memang tidak bisa dihindari, supaya menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.
“Lebih-lebih untuk mereka yang rentan terhadap kabut asap. Seperti mereka yang berusia lanjut, Balita dan anak-anak. Begitu pula mereka yang mempunyai penyakit kronis seperti asma dan paru-paru serta kondisi daya tahan tubuh yang rendah, agar tidak beraktivitas di luar rumah,” ujar Ahmad Syah, yang saat dihubungi mengaku tengah berada di Jakarta untuk mengukiti rapat koordinasi di Istana Negara.
Sementara bagi yang berkendara, imbuhnya, khususnya sepeda motor agar menghidupkan lampu kendaraannya. Selain memang sudah menjadi ketentuan undang-undang lalu lintas yang harus dipatuhi, hal ini juga untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan, karena jarak pandang yang terbatas akibat kian pekatnya kabut asap.
“Untuk yang beraktivitas di laut, kami ingatkan agar menggunakan suara tanda lampu darurat untuk mencegah terjadinya kecelakaan,” sambung Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat Pemerintah Provinsi Riau ini, beberapa saat lalu.
Terkait makin pekatnya kabut asap dalam beberapa hari terakhir, Ahmad Syah mengatakan, sudah meminta Dinas Pendidikan (Disdik) untuk mengambil kebijakan terbaik, seperti meliburkan sekolah atau mengurangi jam belajar mengajar.
“Meskipun belum ada instruksi dari Disdik, kepada masing-masing sekolah, kami persilahkan mengambil kebijakan sendiri untuk meliburkan kegiatan belajar mengajar, jika memang dirasa kondisi asap sudah pada tahap membahayakan peserta didik,” ulasnya.(adv/mal)