60 Persen Perusahaan Asing, Kuasai Proyek Konstruksi Indonesia

Riau | Selasa, 22 Oktober 2013 - 13:30 WIB

60 Persen Perusahaan Asing, Kuasai Proyek Konstruksi Indonesia

Riau Pos Online-Kepala Balai Pelatihan Asesor Bidang Jasa Konstruksi Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN) DR Doedoeng Z Arifin menegaskan sekitar 60 persen perusahaan asing serta tenaga ahli asing saat ini menguasai proyek konstruksi Nasional Indonesia. Sedang tenaga ahli dan terampil Indonesia hanya menikmati 40 persen proyek konstruksi Nasional.

Ada sekitar 262 perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia. Jumlah ini sedikit dibandingkan dengan perusahaan Nasional di mana perusahaan konsultan Indonesia berjumlah 6.605 dan kontraktor nasional 182.800 buah. Di mana letak kalahnya tenaga ahli dan terampil Indonesia  dibanding asing? Terletak pada kompetensi, dan profesionalisme.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Hal ini dikatakan DR Doedoeng Z Arifin dalam acara Pelatihan Asesor Bidang Jasa Konstruksi kerja sama Kementerian Pekerjaan Umum-Lembaga Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN) dan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Daerah (LPJKD) Riau di Hotel Mutiara Merdeka Pekanbaru, Selasa siang tadi (22/10).

Menurut Doedoeng Z Arifin, total kapitalisasi proyek konstruksi Nasional tahun 2012 mencapai sekitar Rp300 triliun, tahun 2013 sebesar Rp390 triliun di mana Rp220 triliun dikuasai oleh perusahaan asing. Sementara APBN-P 2013 ini di Kementerian PU saja mengucur lagi dana Rp83,59 triliun. Kemana perusahaan Nasional? Apakah perusahaan Indonesia harus kalah terus?

Oleh sebab itu kata DR Doedoeng Z Arifin dia meminta agar tenaga ahli dan terampil Indonesia bekerja sama dengan LPJK dan pemerintah meningkatkan kualitas, kompetensi, dan profesionalisme agar tahun 2015 nanti tidak terlindas oleh tenaga ahli asing, perusahaan asing yang bebas masuk ke Indonesia tanpa ada pembatasan. "Kita tidak ingin kue pembangunan infrastruktur, konstruksi Indonesia dikuasai oleh asing. Untuk itu mari kita bangkit," kata DR Doedoeng Z Arifin.(azf)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook