PEKANBARU (RP) - Senin (21/13) Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BK3S) Provinsi Riau menaja sebuah program yaitu Jambore Komunitas Adat Terpencil (KAT) se-Provinsi Riau 2013.
Mengangkat tema “Penguatan Lembaga Lokal dalam Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (KAT)”, jambore dibuka secara resmi oleh Sekdaprov Riau Zaini Ismail di gedung daerah, Jalan Diponegoro, Pekanbaru.
Ketua BK3S Provinsi Riau Dra Hj Septina Primawati Rusli MM mengatakan, kegiatan ini merupakan program yang muncul karena pada 2012 lalu sudah sempat dilaksanakan pertemuan oleh tokoh-tokoh masyarakat yang ada di Riau.
“Besok kami akan mengajak mereka jalan ke beberapa tempat seperti gedung DPRD, kalau dapat bertemu dengan ketua DPRD nya. Dilanjutkan melihat-lihat pembangungan di Pekanbaru seperti bandara, Stadion Utama Riau, perpusatakaan wilayah dan ke pusat perbelanjaan sehingga dapat menambah pengetahuan mereka,” terangnya usai pembukaan, kemarin.
Melalui kegiatan tersebut, Septina berharap agar menciptakan tali silaturahmi, meningkatkan ekonomi, budaya dan pendidikan kesehatan masyarakat adat terpencil. Selain itu juga dapat memberikan pencerahan dan informasi-informasi yang berguna.
Dalam pembukaan Jambore KAT, hadir sebagai keynote speaker Kepala Perencanaan dan Evaluasi Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial Dr Sahawiah Abdullah dengan judul materi ‘’Penguatan Kelembagaan Lokal dalam Pemberdayaan KAT’’.
Dikatakannya, peran aktif masyarakat dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial pemberdayaan KAT sangat menentukan.
“Penyelenggaraan kesejahteraan sosial yang dilakukan oleh masyarakat adalah wujud jati diri bangsa Indonesia melalui gotong-royong dan kesetiakawanan sosial. Peran aktif dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial dikembangkan secara individual maupun kelompok,” tuturnya.
Peserta erdiri dari sembilan kabupaten/kota dengan jumlah 135 orang. Yakni Inhu, Rohul, Pelalawan, Dumai, Meranti, Bengkalis, Siak, Inhil, dan Kuansing.(adv/a)
