PASIRPENGARAIAN (RP) — Banjir yang merendam ratusan rumah penduduk dua kecamatan di Rokan Hulu yakni Rambah dan Kabun sejak Ahad (20/10) malam mulai surut, Senin (21/10). Namun warga diminta tetap waspada mengingat perubahan cuaca yang masih tergolong ekstrem.
Terpantau warga yang rumahnya terendam banjir seperti Desa Babussalam, Pematang Berangan, Kelurahan Pasirpengaraian mulai membersihkan rumah mereka yang kotor akibat genangan banjir.
Ketinggian air di Sungai Batang Lubuh Pasirpengaraian yang sebelumnya meluap, kemarin sudah di ambang normal.
Lurah Pasirpengaraian Zulkifli SP kepada Riau Pos, Senin, (21/10) menyebutkan banjir yang menggenangi rumah penduduk dan ruas jalan di Kelurahan Pasirpengaraian, Kecamatan Rambah telah surut.
Menurutnya, banjir singgah kemarin merendam 165 rumah penduduk di Lingkungan Tanjung Harapan Kelurahan Pasirpengaraian. Sejauh ini, warga tetap waspada akan terjadinya banjir, melihat cuaca di Rokan Hulu yang tidak menentu.
‘’Kita belum ada mendapat laporan dari kepala lingkungan, terhadap warga yang membutuhkan pelayanan kesehatan, pascabanjir. Kelurahan Pasirpengaraian akan mengusulkan bantuan sembako kepada pemerintah daerah untuk korban banjir yang saat ini membutuhkan,’’ ujarnya.
Zulkifli mengaku tidak bisa memastikan apakah banjir tidak akan terjadi kembali, melihat cuaca ekstrem di Rokan Hulu. Menurutnya, bila di daerah hulu terjadi hujan lebat, dikhawatirkan Sungai Batang Lubuh akan meluap.
‘’Melihat curah hujan yang tinggi menjelang akhir tahun ini, banjir bisa jadi terjadi kembali. Kita minta warga waspada terhadap bencana alam yang terjadi saat ini. Selain serangan penyakit dari pascabanjir,’’ ujarnya.
Diskes Dirikan Posko Kesehatan
Sementara itu, unyuk mengantisipasi dampak banjir, Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu menginstruksikan seluruh kepala puskesmas membuat posko pelayanan kesehatan di setiap lokasi banjir yang terjadi di wilayah kerja masing-masing.
Hal ini ditegaskan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rohul dr Wildan Asfan Hasibuan MKes kepada Riau Pos, Senin (21/10).
Selain mendirikan posko kesehatan, puskesmas juga diminta melakukan pengamatan terus menerus terhadap dampak penyakit yang mungkin ditimbulkan antara lain diare, penyakit kulit, malaria, ISPA, gastritis, rheumatik, hipertensi, DBD, campak, leptospirosis dan lain sebagainya.
‘’Kita harap puskesmas dapat mengirimkan laporan data setiap hari ke Diskes Rohul,’’ ujarnya.
Di daerah yang tergenang banjir, Diskes akan mengirimkan permintaan logistik yang diperlukan. Misalnya kaporit tablet untuk air minum dan kaporit bubuk untuk dimasukkan ke sumur masyarakat yang tergenang banjir.
‘’Fogging atau pengasapan juga perlu dilakukan sebagai antisipasi demam berdarah dengue,’’ ujarnya.(epp)