BAGANSIAPI-API (RP) - Wakil Bupati Rohil H Suyatno didampingi sejumlah pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan staf ahli, Senin (21/10) melakukan kunjungan kerja di Kepenghuluan Pulauhalang Belakang, Kecamatan Kubu Babussalam.
Dari kunjungan kerja yang hanya berlangsung selama setengah hari penuh tersebut, Pulauhalang Belakang, kondisinya masih sangat memprihatinkan, baik di sektor pendidikan dan infrastruktur maupun kelistrikan.
‘’Setelah berada di sini, memang kondisi Pulauhalang Belakang dinilai masih sangat memprihatinkan. Saya minta kepada pihak Bappeda agar segera mencatat semua apa yang sedang diperlukan di Pulauhalang Belakang ini,’’ kata Wakil Bupati Rohil H Suyatno kepada Riau Pos usai melakukan temu ramah dengan masyarakat Pulauhalang Belakang.
Bidang yang sedang diperlukan saat ini, tambah Suyatno, yakni menyangkut soal keberadaan gedung SDN 014 Pulauhalang Belakang yang memerlukan lapangan upacara serta jalan masuk ke sekolah. Bidang lainnya, yakni menyangkut jalan dan jembatan yang ada di Pulauhalang Belakang yang kondisinya sudah mengalami kerusakan.
‘’Semua masalah ini, segera dicatat untuk diagendakan. Sehingga, jalan dan jembatan yang tersedia itu nanti benar-benar bisa lebih baik lagi,’’ kata Suyatno.
Khusus menyangkut listrik, Suyatno merasa optimis dalam sepekan mendatang arusnya bisa masuk mengalir di Pulauhalang Belakang.
‘’Jaringan listriknya sudah ada di mana-mana. Sayangnya, arus listriknya belum ada. Saya minta, dalam sepekan ini, semua jaringan itu sudah harus dialiri listrik. Karena, masyarakat di Pulauhalang Belakang itu sudah lama menunggu realisasi masuknya arus listrik itu,’’ kata Suyatno.
Secara geografis, Pulauhalang Belakang termasuk salah satu daerah pesisir pantai yang ada di Kabupaten Rohil. Sebagai daerah pesisir pantai, maka hampir semua bangunan maupun jalan dan jembatan yang ada di Pulauhalang Belakang berbentuk panggung.
Termasuk SDN 014 Pulauhalang Belakang yang ditinjau oleh Wakil Bupati Rohil H Suyatno bersama rombongan. Jalan masuk ke sekolah tersebut masih dari kayu dan kondisinya sudah lapuk dan patah.
Selain itu, jumlah muridnya mulai dari kelas I hingga kelas VI hanya sebanyak 40 orang saja. Terdiri dari kelas I dan kelas II masing-masing sebanyak 8 orang. Kegiatan belajarnya dilakukan dalam satu ruangan. Kemudian kelas III sebanyak 7 orang, kelas IV 3 orang, kelas VI 10 orang dan kelas VI 4 orang.
‘’Jumlah murid yang sedikitnya ini disebabkan oleh jumlah penduduk di Pulauhalang Belakang yang tidak banyak. Jumlah penduduknya hanya sekitar 781 jiwa. Walaupun jumlah murid sedikit, namun menyangkut mobiler, jelas sangat berlebih,’’ kata Suyatno.
Seiring dengan itu, Suyatno bersama rombongan melakukan peninjauan beberapa pembangunan infrastruktur seperti jalan dan jembatan. Dari peninjauan tersebut, ada beberapa ruas badan jalan yang sudah mengalami kerusakan.
Selain itu, turut juga ditinjau ruas badan jalan poros yang menghubungkan antara Pulauhalang Depan dengan Pulauhalang Belakang. Termasuk meninjau bangunan masjid yang ada di Pulauhalang Belakang ini.(sah)