SIAK (RP) - Pembangunan sumber daya air (SDA) jadi fokus perhatian pemerintah. Ini disebabkan, pembangunan SDA itu tak hanya untuk pemenuhan hidup manusia juga tanaman sawah.

Saat ini pemerintah pusat melalui Kementerian PU sedang membuat database, sumber-sumber pengairan yang ada di setiap kabupaten/kota, bertujuan untuk pemenuhan terhadap keperluan masyarakat juga antisipasi terhadap kebakaran lahan dan hutan.

”Saya minta kabupaten/kota untuk cepat menyampaikan data dan juga mengusulkan pembangunan SDA,” kata Kasubdit Wilayah Operasional Sungai Pantai Ditjen SDA Kementerian PU RI Ir Imam Mardjianto Dipl HE di sela-sela pertemuan regional operasi dan pemeliharaan prasaranan dan sumber daya air wilayah I tahun 2013 di Siak, Rabu (21/8) di Siak.

Hadir dalam kesempatan itu, Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera III Ir Fauzi Idris ME, Sekda Drs H Amzar, Kepala Bappeda Drs H Yan Prana MSi, Kadis Bina Marga dan Pengairan (BMP) Ir Irving Kahar Arifin MEng, Kadis PU Pengairan provinsi/kabupaten/kota, kepala balai, Kadis Pertanian, Bappeda se-wilayah Suamtera.

Siak sendiri diakuinya, sudah memiliki pembangunan SDA yang diperuntukkan untuk pengairan sawah masyarakat. Meski saat ini pembangunan itu masih harus ditingkatkan lagi, tentunya harus diusulkan pada pihaknya.

Sekda Drs H Amzar menambahkan, infrastruktur pengairan diperuntukkan mendukung sektor pertanian. Saat ini yang sudah terbangun sampai 2013 bangunan air 168 unit, saluran primer sepanjang 97.008 meter, saluran sekunder sepanjang 270.348 meter dan saluran tersier sepanjan 282.374 meter.

Di samping itu, sebagian wilayah Siak ini terdapat rawa, dan dimanfaatkan untuk lahan tanaman pangan seperti di Kecamatan Bungaraya.

Kadis BMP Ir Irving Kahar MEng menambahkan, Bungaraya awalnya rawa tanah hujan. “Ini satu-satunya daerah rawa yang beririgasi di Indonesia,” kata dia.(adv/a)