(RIAUPOS.CO) - Kurang dari sepekan lagi Provinsi Riau akan menentukan pemimpin untuk lima tahun ke depan. Untuk itu, Lembaga Adat Melayu (LAM) meminta agar semua pihak dapat menjaga kondusivitas menjelang hari pemilihan. Yakni dengan tidak melakukan politik kotor. Seperti kampanye hitam dan politik uang yang dirasa dapat mencederai demokrasi. Untuk mempertegas itu LAM Riau mengeluarkan warkah petuah menurut adat Melayu.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau Datuk Seri H Al azhar dalam sebuah konferensi pers di Balai Adat Melayu, Kamis (21/6). Adapun warkah petuah disampaikan Al azhar mengandung amanah serta nasihat. Ada tertulis, ada juga tersirat. Bila disimak hikmahnya dapat, bila dipegang beroleh manfaat.
“Warkah petuah menjadi pedoman. Niatnya baik elok tujuan. Supaya umat rukun dan aman. Terhindar dari segala kemalangan. Warkah petuah disebut orang berisi petunjuk yang patut dipegang. Di dalamnya ada pantang dan larang. Bila disimak maknanya terang,”ucap Al azhar membacakan warkah.
Menurut Al azhar, sejauh ini proses kampanye berjalan cukup baik. Tanpa ada peristiwa menonjol yang dapat menimbulkan gejolak.
“Kami sejak awal terus memantau perkembangan terkini proses Pilgubri. Alhamdulillah sejauh ini semuanya berjalan baik tanpa ada peristiwa yang begitu menonjol,” kata Al azhar.
Selaku pimpinan tertinggi di LAM, Al azhar mengeluarkan amaran agar seluruh pihak yang terlibat dapat menjaga kondisi yang stabil hingga hari pencoblosan. Bahkan ia meminta seluruh pendukung untuk tetap mengedepankan prinsip kesatuan. Agar tidak saling terpecah belah. Ia juga memastikan LAM Riau akan turut berpartisipasi mengawal proses demokrasi.
“Entah itu serangan fajar namanya. Kami minta jangan ada yang berpolitik uang. Karena itu jelas merusak demokrasi. Kita ingin mencari pemimpin yang jujur. Yang bersih. Sehingga dapat menjalankan roda kepemimpinan dengan jujur pula,” tambahnya.
Debat Terakhir, Usung Tema Majulah Riau
Empat pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Riau akan beradu visi malam ini (22/6). Debat terakhir itu akan kembali dilaksanakan di Hotel Labersa, Siak Hulu, Kampar. Ada beberapa perbedaan antara debat pertama dan terakhir ini. Ketua KPU Riau Nurhamin dalam sebuah konferensi pers menjelaskan, perbedaan yang signifikan terletak pada durasi hingga segmentasi.
“Kami sudah membuat rumusan bersama LO paslon dan Bawaslu. Termasuk Polda juga hadir. Sampai saat ini sudah ada tiga kali rapat. Disepakati desain panggung, warna panggung hingga isu debat disepakati bersama,” ujar Nurhamin di Kantor KPU Riau, Jalan Gajah Mada, Kamis (21/6).
Dikatakan Nurhamin, saat ini ada empat segmentasi debat. Seperti penjabaran visi dan misi hingga segmen penjabaran paslon jika tidak terpilih nanti. Hal itu sengaja dipilih perumus agar kondusivitas Riau tetap aman setelah Pilgubri nanti. Selanjutnya, perbedaan terletak pada waktu lebih yang diberikan kepada paslon. Jika pada debat pertama paslon hanya diberi waktu 1,5 menit, sekarang ditambah 30 detik menjadi 2 menit. Adapun teknisnya nanti, seluruh pihak sudah sepakat bahwa paslon boleh berhenti sebelum waktu 2 menit.
“Debat disiarkan secara langsung di Riau Televisi. Mulai dari pukul 20.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB. Moderatornya masih dari nasional. Yakni Robert Harianto dari Metro TV,” imbuh Nurhamin.
Adapun tema debat kali adalah “Majulah Riau”. Tema tersebut sengaja dipilih untuk memunculkan kesan bahwa pemimpin yang akan terpilih kelak akan membuat Riau semakin maju. Para paslon dalam debat nantinya akan diberi kesempatan untuk menjabarkan visi dan misinya. Serta beberapa program unggulan yang dapat dipertontonkan kepada masyarakat Riau.
Selain itu, pada debat terakhir pihak stasiun tv dan juga event organizer akan melakukan siaran live tidak hanya pada saat debat saja. Akan tetapi seluruh tahapan mulai dari awal menyanyikan lagu Indonesia Raya, berdoa hingga akhir acara. Tidak hanya itu, jumlah undangan yang disebar oleh KPU dalam debat kali ini jauh lebih banyak dari sebelumnya. Jika pada debat pertama undangan yang disebar hanya berkisar 600 orang saja, kini mencapai 1.047 orang. Termasuk 600 pendukung paslon.
“Satu paslon kami batasi pendukung sebanyak 150 orang. Kami juga sepakat, pendukung tidak diperbolehkan membawa alat apa pun. Kami juga akan mendekatkan bangku penonton dengan bangku VVIP. Hal itu untuk memunculkan kesan agar pendukung bisa lebih dekat dengan paslonnya,” kata Nurhamin.
Menariknya, dalam debat tersebut pihak KPU juga akan mempertunjukkan pembacaan syair karya almarhum Tenas Effendi. Bahkan seluruh paslon dan tamu undangan diharapkan dapat mengenakan busana Melayu. Terakhir, untuk menjaga keamanan di lokasi debat pihak kepolisian dikatakan Nurhamin akan mengetatkan penjagaan hingga luar hotel.
“Setiap tamu yang datang akan dipisahkan. Antara tamu hotel dan tamu debat. Begitu juga dengan pendukung. Tidak ada lagi pendukung yang berada di luar ruangan. Karena kami membolehkan untuk nobar di posko masing-masing,” tuntasnya.
Sementara itu paslon nomor urut 4 Arsyadjuliandi Rachman-Suyatno berharap melalui debat dapat mencerahkan masyarakat dan menggunakan hati nurani dalam memilih pemimpin ke depan. Terkait debat malam nanti, Arsyadjuliandi Rachman dan Suyatno tidak melakukan persiapan khusus. Sebab pada debat pertama beberapa waktu lalu berjalan lancar dan tidak ada persoalan.
“Tentu kami sudah siap mengikuti debat. Kalau persiapan khusus tidak ada,” ujar Andi Rachman sapaan akrab Ketua DPD I Golkar Riau tersebut.
Mantan anggota DPR RI ini justru lebih berharap agar dalam debat yang digelar malam ini. Program dan kegiatan yang sudah dilakukannya sebagai gubernur definitif serta berbagai prestasi dan pembenahan yang dilakukan dapat diterima masyarakat sebagai informasi yang benar.
Sehingga dengan demikian tentunya diharapkan mantan Ketua Kadin Riau dan Wakil Ketum Kadin Pusat ini, pada pencoblosan 27 Juni mendatang masyarakat sudah punya puluhan tanpa harus ragu lagi karena informasi yang simpang siur misalnya.
Sementara paslon nomor urut 2 Lukman Edy-Hardianto telah menyiapkan diri untuk menghadapi debat kandidat terakhir. Nantinya, pasangan yang didukung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Gerindra itu akan menjabarkan program 100 hari kerja jika terpilih nanti.
“Ada banyak program yang akan kami lakukan pada 100 hari kerja pertama jika terpilih nanti,” ungkap Lukman Edy kepada Riau Pos, Kamis (21/6).
Adapun beberapa program kerja 100 hari pertama saat menjabat adalah membentuk BUMD khusus perkebunan, menunaikan janji dana Rp1 miliar per desa hingga menuntaskan masalah transparansi penganggaran.
“Itu semua penting. Mengapa? Karena kami ingin memberikan semua yang terbaik untuk masyarakat Riau,” ujarnya.
Soal persiapan materi, pihaknya sudah menyiapkan beberapa konsep untuk debat nanti. Selain itu dia bersama Hardianto juga melakukan sejumlah persiapan fisik agar konsentrasi bisa terjaga nantinya.(nda/egp/ted)