Tiga Ribu Hektare Lahan Terbakar

Riau | Sabtu, 22 Juni 2013 - 08:32 WIB

Tiga Ribu Hektare Lahan  Terbakar
Regdam Kecamatan Mandau memadamkan api yang membakar kebun sawit berdekatan dengan pemukiman penduduk di Jalan Lintas Duri Dumai Km 10, Desa Petani, Kamis (20/6/2013) malam. Foto: syukri datasan/riau pos

DURI (RP) - Ratusan hektare lahan kosong dan perkebunan sawit milik perusahaan dan rakyat di seputar Jalan Simpang Jurong menuju Jembatan Dua Desa Petani Kecamatan Mandau ikut terbakar. Kebakaran tersebut makin menambah pekatnya kabut asap di negeri ini.

Menurut Kepala BPBD-Damkar Bengkalis, H Ja’afar Arief SSos Jumat (21/6), hingga saat ini luas lahan yang terbakar di Kabupaten Bengkalis mencapai 3.000 hektare.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

”Ada sekitar 3.000 hektare lahan yang terbakar di Kabupaten Bengkalis. Masing-masing di Desa Sepahat, Tanjung Laban, dan Temiang, Kecamatan Bukit Batu. Di Mandau juga dilaporkan adanya kebakaran lahan. Ekspos sebelum ini, untuk seluruh wilayah kabupaten Bengkalis tercatat sebanyak 17 titik api. Pantauan pada Kamis (20/5), titik api sudah berkurang menjadi 15,” katanya.

Dengan keterbatasan pelalatan, menurut Ja’afar, pihak BPBD-Damkar Bengkalis terus berupaya melakukan upaya pemadaman. Untuk Kecamatan Mandau, pihaknya juga menginstruksikan agar petugas Damkar setempat terus berupaya secara maksimal memadamkan titik api yang ada.

Menurutnya dengan berbagai keterbatasan dan kondisi alam, kita kewalahan untuk memadamkan api ini. Apalagi area yang terbakar luas, akses jalan masuk sulit, sumber air pun susah, dan angin yang berputar-putar turut membuat upaya pemadaman kurang efektif. ”Karenanya Pak Bupati terpaksa meminta bantuan pusat untuk pembuatan hujan buatan. Siang ini (kemarin, red) saya ikut rapat di Pekabaru dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Pekanbaru. Pemadaman titik api dan kebakaran lahan di seluruh Riau akan dilaksanakan dengan hujan buatan. Pelaksananya BPPT dibawah koordinasi BNPB. Itu sangat kita tunggu sebab hingga kini belum terlihat tanda-tanda akan turun hujan,” papar Ja’afar.

Sementara itu, Kades Petani Rianto SH Jumat (21/6) kemarin mengakui bahwa di wilayah kerjanya terdapat kebakaran lahan sekitar 300 hektare, terdiri dari lahan kosong dan kebun sawit milik perusahaan dan rakyat. “Kebakaran berawal sekitar dua pekan lewat. Dalam lima-enam hari belakangan makin parah. Upaya pemadaman dibantu berbagai pihak terkait terus dilakukan. Saat ini masih ada sekitar 200 hektare lahan lagi yang masih terbakar,” katanya. (sda)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook