Dua Jam, 52 Rumah Ludes Dilalap Api

Riau | Jumat, 22 Juni 2012 - 08:37 WIB

Dua Jam, 52 Rumah Ludes Dilalap Api
Kobaran api saat mala-lap rumah warga di Jalan Kembang, Tembilahan, Kamis (21/6/2012). (Foto: *1/said mufit/riau pos)

TEMBILAHAN (RP) - Kebakaran hebat kembali terjadi di Kota Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Kamis (21/6) sekitar pukul 08.40 WIB.

Sedikitnya 52 rumah hangus dan 8 unit rusak setelah dua jam lebih si jago merah mengamuk di pemukiman padat penduduk Jalan Kembang, Lorong Jelita dan Lorong Sepakat. Tidak ada korban jiwa. Namun kerugian materi diperkirakan mencapai miliaran rupiah.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Api diduga berasal dari ledakan tabung gas elpiji 3 kilogram di rumah petak berdinding papan di ujung Lorong Sepakat. Berdasarkan inventarisir pihak RW dan RT pasca kejadian, diketahui bahwa di Lorong Sepakat terdapat 44 rumah terbakar, dua unit rumah dirubuhkan dan tiga rumah rusak berat. Sedangkan di Lorong Jelita, 8 rumah hangus terbakar, satu rumah dirubuhkan, dan dua rumah rusak berat.

Kebakaran hebat ini terjadi, berselang dua hari setelah tiga unit mesin diesel milik PT PLN Rayon Tembilahan Unit Parit 4, Selasa (19/6) juga terbakar.

Suasana hiruk pikuk terlihat menyelimuti di sekitar lokasi kebakaran. Di sudut rumah, tampah ibu-ibu yang terlihat sibuk mengemas barang-barang berharga miliknya yang masih bisa terselamatkan. Puluhan anak-anak terlihat menangis dengan raut wajah ketakutan.

‘’Awalnya, api berasal dari ledakan di salah satu rumah petak papan di ujung Lorong Sepakat. Setelah dipastikan warga ternyata ledakan itu dari tabung gas LPG 3 Kg,’’ ujar Imai (27), warga Lorong Jelita kepada Riau Pos, di TKP.    

Kebakaran ini selain menghanguskan rumah, juga meludeskan harta benda warga yang tak sempat diselamatkan. Barang berharga dan alat perabot mewah, seperti AC, kulkas, sofa, serta sejumlah perhiasan emas, menjadi abu.

Dua unit sepeda motor juga hangus terbakar. Bahkan empat bangunan tingkat dua tempat usahan sarang burung Walet juga tak luput dari musibah ini.

Hasil pantauan dan data yang dirangkum Riau Pos di lokasi kebakaran, susana kepanikan terlihat dimana-mana. Kepulan asap tebal menghitam membumbung tinggi. Bahkan dari radius beberapa kilometer, asap terlihat menjilat langit Tembilahan pagi itu.

Api merah menyala membakar apa saja. Apalagi bangunan yang rata-rata terbuat dari kayu ini dengan mudah dilalap api. Hembusan angin saat itu cukup kencang ditambah kondisi air sungai sedang surut membuat kobaran api semakin sulit untuk dipadamkan.

‘’Untuk di RT04/RW03, ada delapan unit rumah warga yang hangus terbakar dan satu unit rumah warga dirubuhkan untuk menghambat api agar tidak merambat ke pemukiman warga yang lainnya,’’ ujar Ketua RT 04/RW0 3 Lorong Jelita, Boyman.    

Kepolres Inhil AKBP Dedi Rahman Dayan SIK MSi melalui Kabag Ops Kompol Sugeng Harianto SH yang langsung terjun ke lapangan bersama 60 personil lainnya mengatakan, untuk sementara sumber api masih diselidiki.

‘’Untuk pengamanan di lapangan saat terjadi kebakaran, kita menerjunkan sebanyak 60 personil guna mengamankan lokasi dan barang berharga milik korban,’’ kata Kompol Sugeng Hariyanto.

Cuaca panas, wilayah yang sulit dijangkau alat pemadam dan keterbatasan ketersediaan air, membuat upaya pemadaman menjadi terhambat. Sehingga empat unit mobil pemadam kebakaran yang diturunkan, tak maksimal melakukan upaya pemadaman.

Ia menegaskan, untuk mengungkap terjadinya kebakaran saat ini, Mapolres Inhil telah menerima laporan dan memeriksa beberapa saksi untuk dimintai keterangan, serta menyatakan lokasi kebakaran dalam status quo dan sudah dipasang police line.

‘’Sejumlah warga korban kebakaran saat ini telah mengungsi dan menumpang sementara di tempat keluarganya masing-masing dan tetangga terdekat,’’ katanya.

Akmal (25), warga Jalan Kembang, Lorong Jelita, Tembilahan, yang juga merupakan salah satu korban kebakaran kepada Riau Pos, Kamis (21/6) di lokasi kebakaran, menyebutkan awalnya ia mengetahui peristiwa kebakaran ini dari informasi yang diberikan orangtuanya melalui telepon selular.

‘’Saya pun langsung menghampiri orangtua dan keluarga saya di rumah untuk memastikan kondisi mereka, serta menyelamatkan barang-barang berharga yang dapat diselamatkan,’’ ungkap Akmal.

Namun saat mencoba menyelamatkan, kata Akmal, sekitar pukul 09.00 WIB panas api terasa dekat dan menggelitik seluruh kulit tubuh.

‘’Begitu saya sadari ternyata api sudah mulai menjilat dinding sebelah kanan rumah saya. Saya pun tak lagi menghiraukan harta, melainkan memastikan kondisi seluruh anggota keluarga di rumah saya, di antaranya ibu kandung saya, anak dan istri saya,’’ paparnya.     

Sementara itu, Kepala Damkar Kabupaten Inhil Anwar Nawang, mengungkapkan, pihaknya telah menurunkan empat unit mobil pemadam kebakaran bersama puluhan personil petugas pemadam.

‘’Untuk memadamkan api kita sudah menurunkan empat unit mobil dan puluhan personil pemadam dengan dibantu oleh kelompok sosial dari PSMTI, PDAM, dan Team Padupai, sehingga api bisa dikuasai sekitar pukul 11.00 WIB,’’ pungkasnya.   

Amukan api dapat dihentikan sekitar Pukul 11.00 WIB oleh ratusan warga setempat yang bergotong royong untuk membendung lajunya sambaran lidah api bersama empat unit kendaraan pemadam kebakaran milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan bantuan mesin dari Paguyuban Sosial Marga Tionghoa (PSMTI), serta ratusan tenaga sukarela dari Team Relawan Pemadam Padupai, serta PMI Kabupaten Inhil.(*1)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook