PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Wiratno menyebut, penyelamatan Bonita adalah proses terpanjang dalam sejarah.
“Ini upaya penyelamatan paling panjang dalam sejarah konservasi harimau sumatera,” kata Wiratno saat jumpa pers di Kantor BBKSDA Riau, Sabtu.
Wajar dia berkata begitu. Sebab, sudah hampir empat bulan upaya penyelamatan ini dilakukan. Upaya ini sejak diterkamnya Jumiati saat berada di kebun sawit PT Tabung Haji Indo Plantation. Kemudian pada Maret lalu, Yusri juga tewas diterkam Bonita.
Oleh karena itu, dia berharap agar hal yang sama terjadi. Dia menekankan agar habitat harimau tidak diganggu. Pakan yang menjadi keperluan harimau jangan dihabiskan.
“Jangan sampai pakannya habis. Nanti akan turun ke kampung,” kata dia.
Untuk di kawasan Suaka Margasatwa Kerumutan, dia meminta untuk dilakukan patroli rutin.
“Saya minta untuk patroli terus. Kami masih punya PR banyak tentang konflik harimau manusia,” tuturnya.(dal)