Temperatur Tinggi, 60 Hotspot Terpantau di Riau

Riau | Kamis, 22 Maret 2012 - 09:18 WIB

PEKANBARU (RP)- Temperatur yang terjadi di Provinsi Riau, Rabu (21/3) dirasakan begitu panas. Akibatnya 11 kabupaten/kota di wilayah Riau terbakar.

Hal ini dibuktikan dengan munculnya 60 hotspot (titik panas) dari 169 yang termonitor di Sumatera.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun  Meteorologi Pekanbaru merilis, untuk saat ini temperatur di Riau sangat tinggi. Meski belum ekstrem, namun ini dinilai sangat luar biasa, mencapai 34,2 derajat celsius.

‘’Untuk Maret temperatur yang terjadi saat ini cukup tinggi namun tidak ekstrem. Ini sangat berefek terhadap kebakaran hutan dan lahan. Saat ini rekor kebakaran hutan dan lahan tercatat 60 hotspot terpantau di Riau dari 169 di Sumatera,’’ ujar kepala kantor BMKG, Philip Mustamu melalui staf analisa Arisyta Ardhitama kepada Riau Pos.

Berdasarkan pemantauan melalui satelit NOAA-18 di Sumatera, terpantau 169 hotspot. Untuk di Provinsi Riau terpantau 60 titik, di antaranya Rokan Hilir sembilan titik, Rokan Hulu enam titik, Dumai 1, Bengkalis delapan titik, Siak empat titik, Pekanbaru satu titik, Kampar enam titik, Pelalawan sembilan titik, Indragiri Hulu 13 titik, Indragiri Hilir dua titik Kuantan Singingi satu titik.

‘’Terbanyak itu di Indragiri Hulu, dan Meranti nol,’’ jelasnya.

Sementara itu dari hasil monitoring citra satelit awan, analisa streamline dan kondisi fisis serta dinamis atmosfer, pada umumnya cuaca di wilayah Provinsi Riau cerah hingga berawan.

‘’Peluang hujan masih terjadi sore hingga malam hari dengan intensitas ringan terjadi di pesisir timur Riau. Meski diketahui saat ini untuk seluruh kabupaten/kota tingkat kebakaran hutan dan lahan tinggi, dan hampir terjadi di seluruh wilayah Riau,’’ kata Ardhi lagi.

Sementara itu untuk angin, disebutkannya, umumnya bertiup dari arah yang bervariasi dan  lebih didominasi dari arah Barat Laut sampai  dengan Timur, dengan kecepatan berkisar antara  7 - 25  km/jam. ‘’Pada saat cuaca buruk bisa mencapai 30 -50 km/jam,’’ tutupnya.

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Riau Akmal JS, melalui Kasubid Pengendalian Ekosistem Darat, M Manipol, Rabu (21/3) mengatakan, BLH Riau menyerahkan upaya penanganan titik panas kepada pusat pengendalian kebakaran hutan dan lahan masing-masing daerah. Namun jika kondisinya mendesak, BLH akan turun langsung ke lokasi.

Saat ini, ujarnya, yang bisa dilakukan hanyalah dengan melakukan upaya pencegahan, agar tidak dilakukan pembukaan lahan dengan cara membakar. Memberikan penyuluhan dan sosialisasi pada kalangan perusahaan dan masyarakat, pembinaan masyarakat peduli api di daerah-daerah dan lainnya.(gus/dac)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook