Lagi, Terungkap Proyek Asal-asalan

Riau | Rabu, 22 Februari 2012 - 09:27 WIB

RENGAT (RP) - Kembali anggota Komisi C DPRD mengungkap kejanggalan sejumlah pekerjaan proyek yang bersumber dari APBD Inhu.

Sebelumnya, pekerjaan sekat ruangan Kantor DPRD Inhu dan pekerjaan jalan di Air Molek. Kini, daftar panjang tentang kejanggan proyek yang di kantongi DPRD bertambah atas temuan pekerjaan pembangunan Kantor Perusahan Daerah (PD) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Indra Arta.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

“Baru berjalan tiga bulan, loteng Kantor PD BPR Indra Arta di Jalan Bupati Tulus Rengat, sudah bocor. Kemudian kejanggalan pekerjaan di bank kebanggaan warga Inhu itu juga terdapat di ruang WC,” ujar anggota Komisi C DPRD, Deary Zamora SH, Selasa (21/2) di Rengat.

Dikatakannya, dengan kondisi loteng yang bocor dikeluhkan oleh karyawan BPR. Sebab, di ruangan yang terdapat loteng bocor akibat rembesan air dari lantai dua selalu basah. Bahkan, meja yang ada di ruangan itu terpaksa digeser dari posisinya.

Untuk itu sebutnya, kontraktor pelaksana pembangunan Kantor PD BPR Indra Arta harus bertanggung jawab. “Kondisi pembangunan Kantor PD BPR Indra Arta juga akan dibahas dalam hearing mendatang,” ungkapnya.

Sementara Direktur Umum PD BPR Indra Arta, Syamsudin SSos, dikonfirmasi juga membenarkan adanya loteng yang bocor akibat rembesan air dari lantai dua. ”Kami menempati kantor ini baru berjalan sekitar tiga bulan lebih dan kantor ini sifatnya pinjam pakai dari Pemkab Inhu,” katanya.

Kondisi bocor selain dari lantai dua, setiap WC juga bocor.

”Sepertinya, bocor itu bersumber dari pipa yang ada di dalam tembok. Setelah pindah ke sini, kami juga telah merehap WC dan sejumlah tembok yang retak,” tambahnya.

Ketika ditanya tentang biaya rehap Kantor PD BPR Indra Arta. Syamsudin menyebutkan biaya rehap itu ditalangi melalui keuangan BPR. Sebab dalam perjanjian pinjam pakai.

Kembali dikatakan Deary, untuk pekerjaan gerbang masuk Kota Rengat, juga dinilai dipaksakan dan tidak melalui perencanaan matang. Karena, tiang gerbang hanya berjarak antara 10 cm hingga 15 cm dari badan jalan.

Sehingga setiap pengguna jalan yang akan melewati gerbang, perlu ekstra hati-hati dan bisa mengancam keselamatan jiwa. ” Kita juga tidak mengerti dengan pembangunan gerbang masuk Kota Rengat, hingga tiang gerbang hampir berada di badan jalan,” kesalnya.

Dkonfirmasikan kepada Kadis PU, DR Ir H Asmara HK MM belum berhasil dan ketika dihubungi melalui ponselnya, dalam keadaan tidak aktif. Berdasarkan informasi, Selasa (21/2) tengah berlangsung acara Musrenbang di tingkat kecamatan. ”Sejak Selasa (21/2), telah dilaksanakan Musrenbang di tingkat kecamatan dan berlanjut dengan kecamatan lainnya,” ujar Kabag Humas, Jalwalter S MPd.(kas/rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook