Sebaran 83.137 Guru Belum Merata

Riau | Rabu, 02 Mei 2018 - 14:31 WIB

Sebaran 83.137 Guru Belum Merata
Plh Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Riau, Indra Agus Lukman.

Bawa Anak Didik Hadapi Era Industri 4.0

Kemendikbud dan Kemenristekdikti membawa semangat yang sama menyambut Hardiknas 2018. Yakni semangat membawa anak didik untuk siap menghadapi era industri 4.0. Namun sebagian pihak menilai upaya pemerintah ini masih belum maksimal.

Baca Juga :Ratusan PNS Dilantik Jadi Jabatan Fungsional Guru

Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Unifah Rosyidi mengatakan rencana strategis (renstra) pemerintah saat ini belum merespons keperluan SDM untuk menghadapi era industri 4.0. Padahal menurutnya menyambut era internet of things tersebut, diperlukan SDM yang berkualtias, berkarakter, serta kaya ide-ide baru dan kreatif.

’’Selain itu juga memiliki keterampilan dan visioner sesuai tuntutan revolusi industri 4.0,’’ kata Unifah, Selasa (1/5).

Namun untuk mencapai itu, Unifah mengatakan masih banyak yang perlu diperbaiki. Seperti dualisme kurikulum yang masih ada sekarang. Termasuk adanya soal ujian higher order thinking skill (HOTS) dalam ujian nasional yang membuat heboh. Unifah menegaskan soal ujian HOTS itu bukan berarti soal ujian yang sulit. Tetapi soal ujian yang menuntut penalaran dan logika pemikiran tingkat tinggi. Jika pembelajaran sehari-hari sudah mengarah ke penalaran dan logika tingkat tinggi, maka siswa tidak akan kesulitan hadapi soal ujian HOTS.

Mendikbud Muhadjir Effendy dalam rangka Hardiknas tahun ini menyebut era industri 4.0 adalah tantangan pendidikan ekster. Dia mengatakan mau tidak mau, dunia pendidikan harus menyesuaikan dengan dinamika itu. Dengan cara lama tidak mampu menghadapi dinamika itu.

Untuk itu Muhadjir membawa semangat revolusi sekolah, peningkatakan kapasitas dan profesionalisme guru, serta kurikulum yang dinamis. Kemudian sarana dan prasarana yang andal serta teknologi pembelajaran yang mutakhir. ’’Oleh karena itu secara tulus ingin saya katakana bahwa tidak bisa tidak, pendidikan harus menjadi urusan semua pihak,’’ katanya.

Sementara itu Menristekdikti Mohamad Nasir mengklaim mereka sudah bergerak mengantisipasi era industri 4.0. Di antaranya adalah dengan program pendidikan jarak jauh (PJJ). Untuk menjaga kualitas layanan PJJ, Kemenristekdikti segera membentuk universitas siber (Cyber University). Tugas dari univeristas siber adalah mengawal dan mengawasi standar layanan PJJ.(egp/wan/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook