Bentrok Berdarah di Mahato Satu Tewas

Riau | Sabtu, 21 Desember 2013 - 10:59 WIB

Bentrok Berdarah di Mahato Satu Tewas
Korban bentrok saat mendapat perawatan tim medis di Rumah Sakit Medika Tambusai Utara, Rokan Hulu, Jumat (20/12/2013). Foto: Istimewa

TAMBUSAI UTARA (RP) - Bentrok pecah antara warga Desa Mahato Sakti, Tambusai Utara, Rokan Hulu (Rohul) dengan petugas keamanan (Pam) PT Merangkai Artha Nusantara (MAN), Jumat (20/11). Seorang petugas keamanan tewas, Lukas Barus (35) dan dua lainnya mengalami luka bacok.

Di pihak warga juga jatuh korban luka dan menjalani perawatan di Rumah Sakit Medika Tambusai Utara.   Selain korban jiwa dan luka, delapan sepeda motor, satu truck colt diesel, satu unit barak tempat tinggal PAM berukuran 4X8 meter rusak. Kemudian satu unit colt diesel jenis Dompeng juga rusak.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Bentrok kedua belah pihak yang menggunakan senjata tajam dan senjata api ini terjadi pukul 10.00 WIB.

Bentrok berdarah ini dilatarbelakangi belum terealisasinya konversi lahan pola KKPA seluas 376,14 hektare yang mengacu pada perjanjian 28 November 2007. Di perjanjian itu pembagian 40 persen lahan kepada perusahan dan 60 persen kepada masyarakat.

Informasi yang dirangkum Riau Pos di lapangan, bentrok pecah di DK 2 Desa Mahatosakti, tepatnya di areal perkebunan PT MAN. Diperkirakan lebih kurang 500 warga Mahatosakti dan 23 petugas keamanan perusahaan terlibat dalam bentrok ini.

Kejadian ini bermula sekitar pukul 08.30 WIB saat ratusan warga berkumpul di simpang DK 2 Desa Mahatosakti.

Tujuan mereka barak tempat berkumpulnya Pam PT MAN. Satu jam setelah itu, warga bergerak ke lokasi PT MAN dan akhirnya terjadi bentrok fisik antara warga dan petugas keamanan perusahaan.

Sementara itu, personel Polsek Tambusai Utara sedang melakukan pengamanan unjuk rasa antara masyarakat Bangunjaya dengan PKS PT MAN terkait tuntutan listrik gratis sekitar pukul 08.00 WIB. Jajaran Polsek Tambusai Utara baru mendapatkan informasi adanya bentrokan sekitar pukul 09.00 WIB.

Berdasarkan informasi tersebut personel Polsek dipimpin langsung Kapolsek Tambusai Utara AKP Agus Sibarani langsung menuju ke TKP. Sekitar pukul 10.15 WIB, 60 personel polisi tiba di lokasi kejadian dan langsung mengamankan TKP.

Sekitar pukul 10.30 WIB, warga sudah membubarkan diri dan masih berkumpul di Simpang DK 2 Desa Mahatosakti.

Berdasarkan keterangan salah seorang perawat di Rumah Sakit Medika Tambusai Utara, korban meninggal dunia atas nama Lukas Barus (35), warga Sumatera Utara yang bekerja sebagai Pam perusahaan. Ia mengalami luka tusuk pada dada kanan dengan kedalaman 3 centimeter.

Kepala atas korban mengalami luka bacok dengan kedalaman lima centimeter. Begitu juga telinga kanan mengalai bacokan.

Tempurung kepala korban pecah. Selain itu, pinggang korban mengalami luka bacok dengan ukuran 4x2 centimeter. Begitu juga di bagian pantat korban kena luka bacok dengan ukuran 5x3 centimeter serta luka bakar pada pinggang kiri, lengan kiri atas dan paha kanan.

Sementara korban yang mengalami luka bernama Salamo Surbakti (30) warga Desa Bangun Jaya. Ia mengalami luka gores pada dada kiri dan luka gores pada pinggul kanan. Menurut korban ia diduga ditembak menggunakan senapan angin.

Sedangkan korban lain, Suka Indra Ginting (36), warga Desa Bangun Jaya mengalami luka tembak pada punggung tembus ke bagian lengan. Saat ini seluruh korban sedang dirawat intensif di Rumah Sakit Medika Tambusai Utara.

Kapolres Rokan Hulu AKBP H Onny Trimurti Nugroho SE SIK MH yang dikonfirmasi Riau Pos, Jumat (20/12), membenarkan telah terjadi bentrok fisik antara warga Desa Mahato Sakti dengan Pam PT MAN.Ia menjelaskan, bentrok fisik terjadi, diduga karena perusahaan belum menepati janji dalam merealisasikan konversi lahan pola KKPA seluas 376,14 hektare.

Kapolres menegaskan, Polres Rohul dan Polsek Tambusai Utara telah melakukan sejumlah tindakan dengan mengamakan TKP serta mengevakuasi korban yang meninggal dunia akibat bentrokan ini. Selain menggalang tokoh masyarakat, agar diimbau membubarkan diri dan tak melakukan tindakan anarkis lanjutan.

‘’Kami sedang memeriksa sejumlah saksi yang melihat kejadian tersebut. Korban luka anggota Pam Swakarsa sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Medika Tambusai Utara serta memeriksa Pam Swakarsa yang terlibat bentrok. Kami masih mengidentifikasi para pelaku yang diduga kuat melakukan penyerangan dan memroses sesuai hukum yang berlaku,’’ tutur Onny.

Ia menambahkan, polisi mengamankan tiga orang warga Desa Mahatosakti. Saat berita ini naik cetak, ketiganya sedang dalam perjalanan dari Tambusai Utara ke Polres Rohul. (epp)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook