PELALAWAN

22 Desa Rawan Terendam Banjir

Riau | Sabtu, 21 November 2015 - 09:11 WIB

PELALAWAN (RIAUPOS.CO) - Intensitas curah hujan yang cukup tinggi yang mengguyur sejumlah wilayah di Kabupaten Pelalawan beberapa hari belakangan ini, diperkiraan sebanyak 22 desa yang ada di enam kecamatan dari 12 kecamatan se-Kabupaten Pelalawan akan rawan terendam banjir.  

Untuk itu, guna mengantisipasi bajir, sejumlah persiapan penanggulangan mulai dipersiapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan, dengan melakukan rapat rapat koordinasi penanggulangan banjir pada Jumat (20/11).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Demikian disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran daerah (BPBPKD) Kabupaten Pelalawan Hadi Penandio MSi kepada Riau Pos, Jumat (20/11). Dikatakannya, bahwa saat ini di Kabupaten Pelalawan memasuki musim hujan setiap hari dengan intensitas yang tinggi. Dengan kondisi hujan, 22 desa yang ada di enam kecamatan dipastikan akan terendam banjir.

“Ya, enam kecamatan yang akan terendam yakni Kecamatan Langgam, Kecamatan Pelalawan, Kecamatan Teluk Meranti, Kecamatan Ukui, Kecamatan Pangkalankuras dan Pangkalankerinci bakal menjadi titik rawan banjir di Kabupaten Pelalawan. Mengingat sesuai data BMKG Riau musim penghujan akan berlangsung hingga Desember mendatang. Kami langsung menggelar rapat koordinasi penanggulangan banjir bersama instansi terkait seperti Polri, TNI, BPBPKD, Diskes, Diskessos, PMI, Tagana, Dinas PU dan dihadiri KPU Pelalawan untuk membahas persiapan antisipasi dan menanggulangi bencana banjir diantaranya personil, kelengkapan dan peralatan, beberapa hari lalu,” terangnya.   

Hadi Penandio juga mengatakan, pihaknya meminta kepada  seluruh aparatur pemerintahan camat, lurah dan kades untuk terus melakukan koordinasi dan komunikasi serta pemantauan dengan instansi terkait terutama dalam mempersiapkan jalur dan tempat evakuasi pada kondisi tertentu, dimana tinggi air sudah naik atau banjir.  

“Kami minta kepada seluruh aparatur kecamatan, desa dan lurah untuk menyampaikan laporan perkembangan dan peringatan sejak dini kepada Masyarakat pada saat kondisi air sudah naik,” ujar mantan Asisten Administrasi Bidang Pemerintahan Setdakab Pelalawan ini.

Hadi Penandio menambahkan, bahwa pihaknya terus melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Pemkab Kampar melalui BPBD kampar guna memantau kondisi perkembangan tinggi air Sungai Kampar.(izl/mal)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook