MENGENAL SOSOK PENJABAT GUBERNUR RIAU PROF DR DJOHERMANSYAH DJOHAN MA

Siapkan Stok Pantun, Ingin Kunjungi Istana Siak

Riau | Kamis, 21 November 2013 - 11:05 WIB

Laporan Afni Zulkifli, JPNN-Jakarta

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunjuk Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri, Prof Dr Djohermansyah Djohan MA, sebagai Penjabat Gubernur Riau.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Guru besar Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) ini sudah menyiapkan banyak agenda kerja. Apa saja? Bagaimana profilnya? Apa yang disiapkan jelang pelantikan yang akan dilakukan Mendagri Gamawan Fauzi, Kamis ini (21/11)?

Sehari jelang pelantikan sebagai Penjab Gubernur Riau, Djohermansyah tetap menjalankan aktivitasnya seperti biasa. Sejak pukul 07.30 WIB, Rabu (20/11), ia telah menghubungi JPNN untuk bertemu di gedung Nusantara V, DPR RI. Namun tak lama berselang, sebuah pesan klarifikasi masuk.

‘’Maaf. Saya mendadak dipanggil Bapak Menteri (Mendagri, red). Kita bertemu di kantor Dirjen Otda saja ya. Jam 9-an,’’ ujarnya.

Pengalaman kerjanya sebagai Humas di Pemprov Sumatera Barat (1988) dan Media Adviser Komisi Pemilihan Umum pusat (1999), membuat sosoknya memang terkenal ramah pada kalangan media.

Karena itu saat ditawari wawancara khusus oleh JPNN, lulusan terbaik Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) angkatan X, 1984 ini langsung antusias menyanggupi.

Saat tiba di kantor Dirjen Otda, ada banyak orang yang juga sedang menunggu bisa bertemu. Setelah beberapa saat, ajudan Djohermansyah mempersilakan JPNN untuk masuk ke ruang kerja peraih penghargaan Sarjana Adhi Praja ini.

‘’Ya beginilah aktivitas saya. Sibuk sejak pagi hingga malam. Tugas kerja saya membina sekitar 555 pemerintah kabupaten dan 34 pemerintah provinsi,’’ kata suami Yannidiarti memulai perbincangan.

Djohermansyah menceritakan, terpilihnya ia menjadi Penjab Gubernur Riau, merupakan hasil usulan Kemendagri pada Presiden. Ada beberapa nama yang diusulkan.

‘’Sebenarnya bagi saya Riau ini bukan daerah baru. Saya sudah berpuluh-puluh kali ke Riau. Selain kerja, di Riau juga banyak saudara dan teman-teman sekolah waktu di IIP dulu,’’ kata alumni University of Hawaii, Amerika Serikat kelahiran Padang, Sumbar ini.

Karena tak begitu asing, maka kakek dari dua cucu ini pun bisa mengingat makanan khas asli Riau, seperti gulai ikan patin dan lempuk durian. Ia bahkan mengetahui perihal adat istiadat Melayu. ‘

’Saya harus menyiapkan banyak stok pantun nih. Apalagi katanya, belum boleh makan kalau berbalas pantunnya belum selesai,’’ kata Djohermansyah sembari tertawa lepas.

Meski hanya terhitung sekitar 2 bulan, akan ada banyak agenda besar yang harus dikerjakannya. Di antaranya, mengawal proses Pemilukada Riau putaran kedua, pengesahan APBD 2014 dan penyerapan anggaran 2013.

‘’Yang terpenting tadi saat dipanggil, Pak Mendagri berpesan pada saya, untuk menjaga netralitas PNS di Pilkada putaran kedua,’’ tegasnya.

Peraih penghargaan Bintang Jasa Utama dari Presiden RI ini pun telah menyiapkan agenda yang padat. Usai dilantik jadi Pj Gubri, ia akan langsung terbang ke Riau dan menggelar rapat dengan jajaran Pemprov Riau, KPU, Bawaslu dan pihak lainnya di VIP Bandara SSK II, Pekanbaru.

‘’Malamnya saya akan rapat dengan Sekda dan SKPD. Esoknya saya langsung ke Tembilahan melantik Bupati Indragiri Hilir. Senin saya akan menjadi Irup di Kantor Gubernur. Saya juga agendakan untuk bertemu pemuka masyarakat yang terhimpun di Lembaga Adat Melayu. Intinya semua kita rangkul,’’ ungkapnya.

Sementara mengenai tempat tinggal, Djohermansyah mengaku sudah menghubungi Sekdaprov Riau, Zaini Ismail. Alasan tak ingin membebani keuangan daerah, Djohermansyah minta tinggal di kediaman dinas gubernur saja daripada di hotel.

‘’Saya bilang Pak Sekda, siapkan satu kamar saja. Saya cuma bawa Ibuk (istri, red) ke Riau untuk mendampingi bertugas,’’ kata pejabat yang akrab disapa Pak Djo ini.

Meski sudah menjadi pejabat teras di Kemendagri, sosok Djohermansyah memang terkenal sederhana. Bahkan saat ini ia memilih tinggal di perumahan dosen di kompleks IIP, Jakarta daripada tinggal di perumahan mewah layaknya pejabat.

Ia juga memiliki agenda ingin mengunjungi beberapa kabupaten/kota di Riau yang selama ini belum pernah disinggahinya.

‘’Saya ingin menyapa langsung rakyat Riau. Makanya saya akan menginap semalam di Inhil. Saya juga nanti ingin mengunjungi Istana Siak. Dulu waktu mau ke Bengkalis, pernah lihat Istana tapi dari atas kapal saja. Nanti saya minta Pak Bupati-nya undang Pj Gubernur ke Istana Siak. Kebetulan Bupatinya junior saya di IIP,’’ kata Djohermansyah tersenyum sumringah.

Tak lupa ia pun mengomentari perihal kasus hukum yang tengah membelit Gubernur Riau non-aktif, Rusli Zainal. Ia menyatakan, keprihatinan dengan banyaknya kepala daerah harus mengakhiri jabatannya di bangku pesakitan.

‘’Memang itu menjadi keprihatinan Kemendagri. Kita serahkan sepenuhnya pada proses hukum. Saat ini dalam catatan kita ada 311 kepala daerah yang sedang bermasalah hukum,’’ katanya.

Karena besarnya jumlah Kada yang terbelit hukum, Djohermansyah mengatakan masalah ini menjadi perhatian khusus Kemendagri. Untuk menekan jumlah tersebut, diusulkan perubahan UU Pemda Nomor: 32/2004.

‘’Supaya jangan lagi ada kepala daerah yang susah payah dipilih dan kerja keras membangun daerahnya, tiba-tiba masuk penjara. Karena jumlahnya yang cukup besar, ini kita duga bersifat sistematik. Ada sistem yang salah dan ini yang coba kita evaluasi. Salah satunya perihal pemilihan langsung,’’ terang Djohermansyah.

Lalu apa persiapan khusus Djohermansyah jelang dilantik Mendagri menjadi orang nomor satu di Provinsi Riau?

‘’Biasa saja. Namun tetap berdoa semoga bisa menjalankan tugas dengan baik. Selain itu tentu saja mohon dukungan segenap masyarakat Riau,’’ ujar peraih penghargaan Satya Lencana Karya 30 tahun ini menutup perbincangan.***









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook