INMEMORIAM DR EKMAL RUSDY

Sebelum Wafat, Sempat Titip Tulisan untuk Riau Pos

Riau | Kamis, 21 November 2013 - 10:59 WIB

PEKANBARU (RP) - Riau berduka. Salah seorang putra terbaik Riau, dr Ekmal Rusdy menghadap Sang Khalik, Rabu (20/11) pukul 06.15 WIB di Rumah Sakit Awal Bros, Pekanbaru.

Pria yang terkenal suka berpikir kritis itu menghembuskan nafas terakhirnya setelah sembilan hari dirawat di rumah sakit, karena asma.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kedekatan almarhum Ekmal Rusdy dengan pers, menyebabkan insan pers pun kehilangan. Sebab ia merupakan narasumber yang paling banyak dipakai karena sikapnya yang kritis dalam segala hal. Bahkan saat dirawat di RS Awal Bros, almarhum sempat mengirim tulisan melalui anaknya, agar diterbitkan di Riau Pos. Tulisan itu, terbit pada Senin (19/11) lalu di rubrik Opini.

Anak jati Pasirpengaraian itu dilahirkan 17 September 1949. Ia meninggalkan seorang istri dan dua anak, Rudi Martin dan Dian Kemala Putri. Mantan Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau ini pergi dalam keadaan tenang dengan didampingi keluarga tercinta. Bahkan, kondisi sempat membaik sebelum sang khalik memanggilnya.

Kepergian penulis Sejarah Perjuangan Tuanku Tambusai itu menimbulkan duka bagi keluarga. Istrinya, drg Ratna Saleh mengatakan, sosok Ekmal Rusdi merupakan pribadi yang selalu ingin perfect. Ia selalu berusaha memberikan pemikiran dan menjadi yang berguna bagi orang lain.

‘’Sebenarnya, sakitnya sudah lama. Bapak menderita asma sejak SMA. Namun, bapak tetap ingin terlihat sehat. Senin lalu, bapak masuk ICU karena sesak berat,’’ imbuhnya yang tidak dapat menyembunyikan duka di wajahnya.

Dia mengatakan, sosok mantan Direktur RSJ Tampan itu seakan memiliki firasat sebelum kepergiannya.

‘’Pesannya, ia minta saudara-saudara untuk menjaga saya, meminta keluarga untuk melanjutkan pembangunan MDA yang sudah direncanakannya. Selain itu, ia juga selalu minta doa dan permohonan maaf saat teman-teman dan sanak famili menjenguknya saat dalam keadaan sakit,’’ imbuh wanita yang terlihat menggunakan jilbab putih itu.

Selain itu, Ratna mengatakan, pesan lain yang disampaikan mendiang adalah keinginannya untuk dilepas Prof Tengku Dahril, yakni rekan almarhum selaku pengurus ICMI Riau. Bahkan, saat dirawat, almarhum yang merupakan anggota Dewan Pakar ICMI Riau itu sempat mengatakan sudah capek dan ingin ketemu Allah SWT.

‘’Saya tidak tahu apa alasannya. Tapi itu pesannya. Makanya, saya langsung menghubungi Pak Tengku Dahril,’’ ungkap wanita yang mencoba mengingat pesan suami tercintanya itu.

Tidak hanya itu, mendiang juga menyempatkan membuat catatan pengalaman dan pekerjaan yang digelutinya untuk disampaikan ke media massa saat ia sudah tiada. Pesan itu disampaikan keluarga, saat Riau Pos mendatangi rumah duka di Jalan Durian, Pekanbaru.

Rumah duka terlihat dipadati kerabat dan sanak famili yang berdatangan untuk mengucapkan bela sungkawa atas kepulangan salah satu tokoh birokrat yang dikenal kritis tersebut. Tokoh yang pernah menjadi Wakil Ketua DPD Golkar Inhil itu disemayamkan di TPA Kulim.

Pria yang selalu mengusung motto ‘’Berguna bagi orang lain dan ikhlas’’ itu mengisi waktu pensiunnya dengan aktif sebagai konsultan Herbalife.

Selain itu, Ekmal juga kerap menjadi pembicara di berbagai kegiatan kesehatan, baik di tingkat lokal hingga nasional.

‘’Kalau menulis, ia memang suka menulis. Bahkan, ia selalu mengajak saya dan teman-temannya untuk membaca hasil karyanya yang diterbitkan di media massa,’’ imbuh Ratna.

Ekmal Rusdy memulai pendidikannya di SR, SMP hingga berhasil memperoleh gelar dokter dalam sumpah profesi di Fakultas Kedokteran UGM.

Dalam catatan pekerjaan dan pengalamannya, Ekmal Rusdy sempat menjadi Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Direktur RSJ Tampan, Peneliti Balitbang Riau, Ketua KPAID Kota Pekanbaru hingga konsultan Herbalife.

Selain itu, Ekmal Rusdy juga pernah dua kali menjadi ketua Biro di DPD Golkar Riau, pengurus LAM Riau, majelis penasehat FKPMR Riau, Wakil Ketua KAHMI Riau, Dewan Pakar ICMI Riau hingga pembina Yayasan dr H Ekmal Rusdy, yakni menyalurkan beasiswa gharim masjid yang umumnya dari kalangan mahasiswa (beasiswa fisabillah).

Manager Business and Development RS Awal Bros, H Nasrul Edi SE, saat dikonfirmasi Riau Pos mengatakan, almarhum masuk Awal Bros sejak Senin (11/11) dan langsung mendapatkan perawatan intensif tim dokter di IMC selama satu hari. Lalu di rawat di ICU selama dua hari, lalu baru masuk ke ruangan Sun Flower. Sempat juga balik ke ruang ICU.

‘’Sakitnya itu kompilasi, dan ada beberapa kolaborasi spesialis yang merawatnya,’’ ujarnya.(rio/gus/jrr)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook