TEMBILAHAN (RP) - Seratusan kepala keluarga (KK) Jalan Parit Semarang, RT 9 RW 2, Dusun Mekar Serumpun Desa Sungai Gantang, Kecamatan Kempas memerlukan jembatan penghubung di daerah itu.
Menurut warga setempat, saat ini agar dapat melintas warga hanya mengandalkan jembatan kayu seadanya yang dibangun warga beberapa waktu lalu dengan cara swadaya. Saat ini kondisi jembatan itu nyaris tidak bisa dilintasi akibat terdapat kelapukan di beberapa bagian.
‘’Dulu kami membangun jembatan ini dengan cara bersama-sama. Dananya juga diperoleh dari hasil sumbangan. Namun kondisi jembatan itu saat ini sudah lapuk termakan usia,’’ ujat Ketua RT 2 Baharuddin, Rabu (20/11).
Perlunya jembatan permanen, ungkap Baharuddin mengingat semakin tingginya kebutuhan warga untuk mengangkut hasil bumi. Jika hanya mengandalkan jembatan lama, Baharuddin yakin warga akan sangat merasa kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Tidak besar, jembatan yang dibutuhkan warga lanjut Baharuddin hanya sekitar 4x10 meter. Dengan APBD Inhil yang mencapai Rp1,5 triliun sangat naif dikatakan Baharuddin jika pemerintah tidak mampu membangun fasilitas tersebut di sana.
‘’Kita sangat menaruh harapan besar terhadap pemerintah ke depannya supaya membangun dan memperhatikan fasilitas umum daerah kami ini,’’ harapnya.
Salah seorang tokoh masyarakat M Noor mengatakan apa yang diungkapkan sebagai aspirasi warga yang perlu direalisasikan oleh pemerintah. Warga tidak akan menuntut lebih, jika fasilitas sekitar pemukiman mereka tersedia dengan memadai.
‘’Kami merasa kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Hal itu tidak akan terjadi lagi apa bila harapan kami ini dapat dipenuhi pemerintah,’’ ungkapnya.
Infranstruktur selain mempermudah akses warga, sarana itu dapat menumbuhkembangkan roda perekonomian masyarakat.(ind)