Ratusan Tanaman Sawit Terendam

Riau | Rabu, 21 November 2012 - 12:01 WIB

BENGKALIS (RP) - Ratusan tanaman sawit milik warga di Kepenghuluan Bangko Pusako tepatnya di kilometer 8, Kecamatan Bangko Pusako terancam rusak karena terendam banjir cukup lama. Warga juga mengeluhkan kesulitan untuk mengambil hasil panen sawit di tempat yang berbatasan dengan Kepenghuluan Bangko Permata itu.

‘’Memang parit untuk penyaluran air ke sungai sudah ada, tapi tingginya curah hujan tetap saja membuat tanaman sawit terendam,’’ terang Mahmudin salah seorang pemilik sawit di kilometer 8, Selasa (20/11).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dia memerkirakan, faktor lain yang turut mengakibatkan kerapnya tergenangi air karena pendangkalan yang terjadi pada sungai maupun parit yang diakibatkan penumpukan sampah, gundukan pasir atau tanah di bawah parit sungai, perambatan tumbuhan semak dan sebagainya. ‘’Sehingga tidak dapat dapat menampung debit air yang juga tinggi,’’ ujarnya.

Warga lainnya, H Thamrin menyebutkan, akibat terendam itu sejumlah warga pemilik kebun terancam kehilangan pendapatan dari kebun milik mereka.

‘’Kami sangat berharap pemerintah dapat memperhatikan masalah yang tengah kami hadapi di sini,’’ paparnya.

Di bagian lain, Wakil Bupati Bengkalis Drs H Suayatno yang juga Ketua Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Daerah (Satlak PBD) Kabupaten Bengkalis, Selasa (20/11), melihat kawasan rawan banjir di Kecamatan Mandau dan Pinggir.

Di Kecamatan Mandau, Suayatno sempat meninjau parit drainase yang rubuh di Kelurahan Duri Barat. Dia juga diajak Lurah Suyatno SH berkeliling melihat kondisi pemukiman rawan banjir di bantaran parit dan selokan. Menurut Wabup, kondisi pemukiman warga di kawasan rawan banjir di tempat ini memang terlihat memprihatinkan sehingga diperlukan solusi menyeluruh.

‘’Untuk sementara sudah ada kebijakan dari Lurah dan Camat untuk menalangi dulu perbaikan parit yang rubuh dihantam banjir ini. Namun untuk program penanggulangan banjir jangka panjang diperlukan solusi yang terencana, terukur dan terprogram secara baik dan matang. Untuk itu kita minta Dinas Bina Marga dan Pengairan menurunkan tim konsultannya,’’ kata Suayatno.(sda/fad)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook