Banjir, Ribuan Siswa Diliburkan

Riau | Rabu, 21 November 2012 - 10:22 WIB

Banjir, Ribuan Siswa Diliburkan
Sejumlah murid SD mengarungi banjir saat pulang sekolah. (Foto: Teguh Prihatna/Riau Pos)

PELALAWAN (RP) - Sebanyak 17 sekolah di Kabupaten Pelalawan terendam banjir. Akibatnya, ribuan siswa terpaksa diliburkan dari aktivitas belajar mengajar.

Debit Sungai Kampar kian meluap tidak hanya merendam perumahan warga, namun juga merendam sekolah.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Ribuan pelajar sekolah mulai dari sekolah TK sampai sekolah SLTA di Kabupaten Pelalawan terpaksa libur sekolah sejak empat hari lalu. Selain itu, 2.790 rumah dan kepala keluarga terisolasi.

Informasi ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Pelalawan MD Rizal Abbas kepada Riau Pos, Selasa (20/11) di Pangkalan Kerinci. Dikatakan

MD Rizal, berdasarkan laporan dari kepala Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Disdik Kecamatan Langgam, Pelalawan dan Pangkalan Kerinci, 17 gedung sekolah di tiga kecamatan terendam banjir.

‘’Akibat sekolah terendam banjir membuat siswa di 17 sekolah tersebut tak bisa belajar. Sementara murid kelas enam SD terus belajar dengan cara diungsikan ke tempat yang tidak terendam banjir. Ini dilakukan karena mereka sebentar lagi akan menghadapi Ujian Nasional,’’ terang MD Rizal.

Di Kecamatan Pelalawan yang 80 persen dilanda banjir, terdapat 14 sekolah yang terendam seperti TK Pertiwi Pelalawan, TK Masi Desa Sungai Ara, SD 01 Pelalawan, SD 02 Desa Ransang, SD 03 Desa Sungai Ara, SD 04 Pelalawan, SD 05 Kula Tolam, SD 06 Desa Sering, SD 011 Desa Sering Barat, SD 013 Pekantua, SMP I Pelalawan, SMP Satu Atap Desa Ransang, SMP Satu Atap Desa Sei Ara dan genduang sekolah SMA I Pelalawan.

Menurut Kadisdik, pelajar di sekolah-sekolah tersebut diliburkan hingga kondisi banjir surut. ‘’Kita sudah menginstruksikan pada para majelis guru agar secepatnya untuk menyelamatkan semua aset yang ada di sekolahnya masing-masing, seperti meubel dan dokumen lainnya,’’ papar MD Rizal.

Kepala BPBD Pelalawan Drs Raja Alkab SH MH didampingi Kasi Kedaruratan BPBD Pelalawan Sumarno kepada Riau Pos, Selasa (20/11) di Pangkalan Kerinci menyebutkan, kondisi banjir di Kabupaten Pelalawan tampaknya terus meluas hingga ke enam kecamatan. Khusus laporan Camat Pelalawan, terdapat sekitar 80 persen wilayahnya direndam banjir termasuk di dalamnya 1.799 KK dan 130 rumah.

Bahkan banjir juga merendam jalan-jalan di pemukiman di Kelurahan Pelalawan, Desa Sungai Ara, Ransang, dan Desa Kuala Tolam membuat arus tarnsportasi lumpuh total.

Selain itu 7 jembatan dan 9 jalan rusak. Belum lagi 4 hektare kebun cabai, 5 hektare kebun jagung, 230 hektare kebut karet dan 280 hektare kebun sawit warga terendam.

‘’Selain itu, 5 keramba ikan, 8 kolam warga rusak dan sebanyak 510 ekor ayam, 47 kambing, 6 kerbau, 4 sapi dan 4 itik warga mati dan hanyut. Bahkan, 15 warga Kecamatan Pelalawan terkena penyakit gatal-gatal, 8 warga terkena malaria dan 10 orang terkena  diare,’’ ungkapnya.

Berdasarkan laporan Camat Pangkalan Kerinci Novri Wahyudi, 120 rumah di Desa Makmur terendam, begitu juga 175 KK di Rantau Baru, 115 KK di Desa Kuala Terusan. 66 KK di Kelurahan Pangkalan Kerinci Kota dan 29 KK di Kelurahan Pangkalan Kerinci Barat.

‘’Kondisi ketinggian banjir di sejumlah desa/kelurahan itu mencapai setengah meter lebih. Kemungkinan banjir terus naik,’’ ujar Sumarno.

Laporan dari Kecamatan Langgam, 275 KK dan 200 hektare kebun sawit dan karet di Kelurahan Langgam dan Desa Tambak juga terendam. ‘’Di Kecamatan Langgam banjir terus beranjak naik. Kita meminta masyarakat yang terkena banjir agar terus waspada karena banjir belum menunjukkan tanda-tanda akan surut,’’ jelasnya.

Di Desa Lubuk Kembang Bunga Kecamatan Ukui, banjir merendam 74 rumah warga dan jalan. ‘’Kami telah serahkan bantuan banjir pada warga korban banjir di Kecamatan Pangkalan Kerinci dan di Kecamatan Langgam,’’ tegasnya.

Khusus korban banjir di Kecamatan Pelalawan, menurut Sumarno, pihaknya tengah mengajukan permohonan bantuan ke Pemerintah Provinsi Riau dan pusat.

Bahkan Bupati Pelalawan sendiri sudah menghubungi Menkokesra di Jakarta agar memberikan bantuan untuk warga Pelalawan yang terkena banjir.

Permintaan Bupati itu langsung direspon Menkokesra dengan meminta BPBD Pelalawan datang ke Jakarta untuk menjemput bantuan secepatnya.     

‘’Karena itu dalam waktu dekat saya akan berangkat menjemput bantuan banjir ke Jakarta tersebut,’’ tutupnya. (*2)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook