Bagansiapi-api (RIAUPOS.CO)-Ruangan rawat inap Flamboyan di RSUD DR Protomo Bagansiapi-api yang berada di Jalan Pahlawan, Selasa (20/10) siang, terlihat dua bocah warga Teluk Pulai Darat, Kecamatan Pasirlimau Kapas yang mendapatkan perawatan intensif lantaran diduga menderita gizi buruk.
Kedua bocah termasuk masing-masing Laila berusia 9 tahun dan Lasmini berusia 5 tahun. Laila dan Lasmini ini merupakan adik beradik dari delapan saudara. Ketika berada di RSUD DR Protomo Bagansiapi-api hampir selama dua hari kemarin, Laila dan Lasmini langsung ditemani sang ayah Atan (42) bersama ibunya Misna (35) serta neneknya.
’’Keduanya dirawat intensif lantaran menderita gizi buruk,’’ kata dokter spesialis anak di RSUD DR Protomo Bagansiapi-api, dr Suratman SPA yang ditemui Riau Pos, Selasa (20/10) usai memeriksa perkembangan Laila dan Lasmini.
Untuk menangani gizi buruk ini, tambah Suratman, dibutuhkan waktu yang lama dimana harus melewati beberapa fase. Yakni fase stabilisasi, fase transisi dan fase rehabilitasi. ’’Di hari pertama dan kedua di lakukan fase stabilisasi,’’ kata Suratman.
Selanjutnya, tambah Suratman, di hari ketiga sampai ke 13 dilaksanakan fase transisi. Terakhir di hari ke 14 hingga minggu keena, di lakukan fase rehabilitasi.
’’Soal gizi buruk ini, merupakan masalah yang komplit. Dan penanganannya dilakukan sesuai fase,’’ kata Suratman.
Gizi buruk ini muncul, tambah Suratman, sebagian besar dikarena oleh asupan makanan. ’’Untuk mendapat gizi yang cukup tak perlu mahal. Telur sama tempe saja sudah cukup. Sebab, gizinya juga banyak,’’ kata Suratman.
Sementara, Direktur RSUD Dr RM Pratomo Bagansiapiapi, dr Tribuana Tungga Dewi yang dihubungi Riau Pos secara terpisah kemarin tidak menafikan tentang dua bocah adik beradik yang mendapatkan perawatan intensif lantaran gizi buruk tersebut.
’’Kita sudah mengambil beberapa tindakan untuk menangani masalah gizi buruk itu. Salah satunya sudah ditangani dokter spesialis anak,’’ kata Tribuana.
Sorotan mata Misna, ibu dari Laila dan Lasmini tampak begitu letih. Dia bersama Atan sang suami saling bergantian menjaga anaknya. Bahkan sesekali Misna mencoba berdialog dengan kedua anaknya yang kondisinya terlihat masih lemah.
Disamping itu, Misna sama sekali tidak mengetahui kalau kedua anak perempuan terkena gizi buruk. ’’Semula hanya masuk angin saja. Dan perutnya sakit,’’ kata Misna.
Mengingat kondisi perut Laila yang mulai membesar, Misna membawa anaknya berobat ke puskesmas Panipahan. Setelah ditangani di Puskesmas Panipahan, baru diketahui kedua anaknya menderita gizi buruk.
’’Dari Panipahan langsung dirujuk ke rumah sakit di Bagansiapi-api ini,’’ kata Misna.
Misna yang sehariannya bekerja sebagai buruh lepas. Lokasi kerja tidak jauh dari tempat kediamannya. Sedangkan Atan, keseharian bekerja sebagai nelayan.
“Saat bekerja, kedua anaknya dijaga oleh kakaknya yang sudah berusia 20 tahun,’’ kata Misna. (adv/mal)