PELALAWAN (RIAUPOS.CO) - Kurang lebih dua tahun terakhir, jembatan timbang yang terletak Jalan Lintas Timur Desa Terantang Manuk Kecamatan Pangkalankuras Kabupaten Pelalawan, tidak berfungsi.
Akibat tidak berfungsinya jembatan timbang tersebut, maka seluruh kendaraan berat bertonase tinggi bebas melintas di Jalan Lintas Timur tersebut.
“Ya, memang seluruh kendaraan terutama kendaraan berat bebas lepas melintas tanpa hambatan di Jalan Lintas Timur.
Dan ini terjadi akibat tidak berfungsinya jembatan timbang tersebut sejak setahun terakhir,” terang Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kabupaten Pelalawan H Tengku Ridwan Mustafa SH MH kepada Riau Pos, Selasa (20/10) di Pangkalankerinci.
Dijelaskan Tengku Ridwan, bahwa selama ini Pemprov Riau terkesan tarik ulur untuk mengoperasional kembali jembatan penyelamat Jalan Lintas Timur dari kerusakan.
“Sepertinya memang tarik ulur. Buktinya lebih hampir dua tahun, perbaikan dan pembangunan fasilitas jembatan itu tidak kunjung selesai. Kita memang tidak ada wewenang, karena itu merupakan kewenangan provinsi,” bebernya.
Tidak kunjung dioperasionalkan jembatan timbang tersebut, lanjut Kadishubkominfo Pelalawan, menyebabkan potensi kerusakan jalur Lintas Timur tersebut semakin besar.
“Kenapa potensi kerusakan besar, ya karena semua jenis kendaraan terutama kendaraan yang kelebihan tonase lewat sesuka hati. Kalau jembatan timbang ada, ya tentu bisa dicegah dan kecil kerusakan jalan. Artinya, paling yang kelebihan muatan dibongkar atau didenda,” paparnya.
Terkait masalah ini, lanjut mantan Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Pelalawan, pihaknya sudah beberapa kali melakukan koordinasi dengan Dishub Riau.
“Kami sudah beberapa koordinasi masalah ini.
Dan pihak Provinsi menyebutkan jembatan tersebut akan segera difungsikan, jika alat bongkar serta fasilitas lain sudah dilengkapi. Namun demikian, sangat disayangkan sampai saat ini belum ada alat ataupun fasilitas yang telah dilengkapi,” ujarnya.
Mestinya, sambung Tengku Ridwan, jembatan timbang ini dapat segera difungsikan dengan lebih ditekankan adalah besarnya denda agar dapat menimbulkan efek jera bagi pemilik kendaraan yang melebihi kapasitas kendaraannya.
“Tapi, jika jembatan ini difungsikan dengan hanya melakukan pembongkaran muatan kendaraan tersebut, sepertinya kurang efektik. Solusinya, jika jembatan ini difungsikan, maka harus memberikan denda yang berat. Untuk itu, kami berharap jembatan timbang ini segera difungsikan, karena tidak hanya membuat jalan negara rusak,’’ ucapnya.(izl/mal)