KEPULAUAN MERANTI

Pj Bupati Ajak Bertani Garam

Riau | Rabu, 21 Oktober 2015 - 08:58 WIB

MERANTI (RIAUPOS.CO) - Penjabat (Pj) Bupati Kepulauan Meranti Edy Kusdarwanto, menawarkan bantuan kepada masyarakat yang ingin membuka usaha tambak garam. Menurutnya potensi kelautan yang dimiliki menjadi modal besar untuk membangkitkan perekonomian masyarakat. Edy menyampaikan salah seorang anaknya mempunyai disiplin ilmu di bidang tersebut dan menjadi pendamping petani garam di Indramayu, Jawa Barat.

“Saya bawa dia ke sini (Meranti, red) untuk membantu mengembangkan potensi kelautan. Jika ada masyarakat yang berminat untuk bertani garam, bisa nanti saya minta bantu dia mendampingi untuk pengembangannya,” kata Edy Kusdarwanto, Selasa (20/10), saat melakukan temu ramah bersama pengurus koperasi se-Kepulauan Meranti, di ruang rapat Kantor Bupati Jalan Dorak, Selatpanjang.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Menurutnya, sebagai daerah kepulauan sudah saatnya Meranti mulai mandiri dengan memproduksi garam sendiri. Oleh karena lewat koperasi diharapkan bisa membantu merangsang masyarakat untuk bisa memulai usaha tambak garam. “Laut kita tidak pernah kering. Lantas kenapa kita masih impor garam kalau kita sendiri mampu memproduksi sendiri dengan kekayaan laut yang dimiliki,” ujarnya.

Edy yang juga pernah bertugas di Kota Solo itu, menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pengurus koperasi yang ada. Ia berharap keberadaan pengurus benar-benar bisa memberikan manfaat minimal kepada anggotanya untuk memperbaiki perekonomian.

“Sebagai soko guru, sudah saatnya koperasi meningkatkan kualitas manajemennya dan semangat pengurus sehingga bisa maksimal memberikan manfaat ekonomi kepada anggotanya,” kata Edy.

Sementara Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM (Disperindagkop-UKM) Kepulauan Meranti Syamsuar Ramli, mengatakan dari sekitar 200-an koperasi yang terdaftar hanya sekitar 112 yang aktif.

Dari jumlah tersebut, tercatat ada 16 koperasi yang dinyatakan sehat dan mendapatkan bantuan dari Kementerian Koperasi. “Bantuan yang dikucurkan tersebut mencapai dari Rp50 juta lebih. Adapun koperasi yang tidak aktif ini akan kita bubarkan,” ucap Syamsuar.

Ia sangat berharap koperasi-koperasi yang berada di Kepulauan Meranti dan di bawah binaan Disperindagkop-UKM bisa memberikan manfaat kepada ekonomi masyarakat. Selain itu juga bisa membantu agar mereka terhindar dari para rentenir yang berkedok koperasi simpan pinjam (KSP).

“Dengan aktifnya koperasi diharapkan bisa menekan angka masyarakat kita yang terjerat oleh rentenir berkedok KSP,” sebutnya.

Adapun dari 112 jumlah koperasi yang aktif tersebut, didominasi oleh KSP sebanyak 30 persen. Disusul oleh koperasi unit desa (KUD), koperasi perkebunan, koperasi nelayan, koperasi pertanian, koperasi peternakan, dan koperasi serba usaha.(ade/mal)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook