Banyak Pihak Akui Riau Maju

Riau | Rabu, 21 Agustus 2013 - 09:55 WIB

Banyak Pihak Akui Riau Maju
Wakil Gubernur Riau HR Mambang Mit meninjau stan pameran Iptek setelah upacara peringatan HUT ke-56 Provinsi Riau di halaman kantor gubernur, Selasa (20/8/2013). Foto: humas pemprov riau

PEKANBARU (RP) - Di usia yang sudah 56 tahun, Provinsi Riau telah berkembang pesat dan maju. Setidaknya itu tercermin dari testimoni para tokoh, mantan kepala daerah, mantan pejabat maupun istrinya hingga kepala daerah provinsi tetangga saat menghadiri Rapat Paripurna Istimewa DPRD Riau tentang Hari Jadi ke-56 Provinsi Riau di Gedung Lancang Kuning, Selasa (20/8).

Rapat paripurna kemarin juga dihadiri istri mantan Gubernur Riau Kaharuddin Nasution, Nyonya Amie Kaharuddin Nasution. Gubernur Kepulauan Riau HM Sani dan Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan Provinsi Jambi H Ahmdani ST MM mewakili Gubernur Jambi.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Mantan Gubernur Riau H Saleh Djasit SH, mantan Ketua DPRD Riau drh Chaidir dan mantan Wakil Ketua DPRD Riau Nawir Rida duduk di kursi VIP.

Selain itu juga hadir lengkap dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Riau, tokoh masyarakat seperti H Tenas Effendy, Ketua Harian LAM Riau Al azhar, Chairman Riau Pos Group Rida K Liamsi.

Wakil Gubernur Riau HM Mambang Mit juga terlihat ceria dalam acara kemarin. Ketua DPRD Riau Drs Johar Firdaus memimpin rapat paripurna.

Para undangan sempat terkejut saat sebuah lagu ‘’Surga di bawah Telapak Kaki Ibu’’ berkumandang dinyanyikan oleh seorang pria berbaju Melayu warna hijau. Semua undangan akhirnya sadar, bahwa yang sedang menyanyi di hadapan mereka adalah artis Edi Silitonga.

Tepuk tangan meriah langsung menggema dalam ruang rapat tersebut. Lagu kedua berjudul ‘’Fatwa Pujangga’’ mengalun disambut tepuk tangan gemuruh sekali lagi.

Di antara undangan tersebut, Riau Pos menemui istri Kaharuddin Nasution yang menjabat sebagai Gubernur Riau periode 1960-1966, Amie Kaharuddin Nasution.

Menurut Amie, Riau sudah sangat maju dan kondisi ini seperti yang pernah direncanakan almarhum suaminya saat menjabat Gubernur Riau 30 tahun lalu.

‘’Dulu di Jakarta belum ada orang membuat jalan yang lebar. Tapi almarhum merencanakan untuk 30 tahun ke depan. Saat banyak daerah sudah macet, ternyata Riau punya jalan yang lebar. Dulu Bapak sempat disebut ‘Gubernur Gila’, tapi terbukti Riau sangat maju sekarang seperti yang direncanakan almarhum dulu,’’ kata Amie. Namun Amie tidak menetap di Riau lagi, masa tuanya dihabiskan di Jakarta.

‘’Besok saya harus balik ke Jakarta, satu jengkalpun saya tidak punya tanah di Riau ini. Tapi semoga semuanya bisa membangun Riau seperti cita-cita almarhum suami saya,’’ kata Amie.

Sementara Wakil Ketua DPRD Riau periode 1992-1997 dan 1997-1999 dan juga anggota DPR RI periode 1999-2004, Darwis Rida mengatakan, pembangunan Riau memang maju. Tapi Darwis melihat yang tidak seimbang sehingga ada riak yang kurang menguntungkan.

‘’Itu saya maknai sebagai dinamika untuk mendorong kemajuan. Secara umum, banyak yang belum maksimal masih ada pengangguran dan kemiskinan. Ke depan pembangunan pendidikan dan kesehatan harus lebih fokus lagi,’’ kata Darwis.

Riau Pos juga menemui Ketua DPRD Riau periode 1999-2004 dan 2004-2009, drh Chaidir. Menurut Chaidir, secara umum kabupaten-kabupaten di Riau sudah berkembang.

‘’Jalan-jalan yang rusak sudah mulai dibangun dan pembangunan fisik sudah maju. Program-porgram harus lebih pro rakyat. Kemiskinan dan Kebodohan harus dihapuskan,’’ kata Chaidir.

Sementara untuk melihat Riau dari kacamata budaya, Riau mewawancarai Ketua Harian LAM Riau Al azhar. Ia mengatakan, kemajuan sangat pesat. Karakter multi kultural menjadi pemicu pembangunan yang pesat.

‘’Indonesia dalam mempertahankan konsep Bhinneka Tunggal Ika sangat banyak tantangan. Tapi di Riau, heterogenitas berjalan baik meskipun jika diibaratkan pembangunan seperti sebuah kue, anak-anak negeri ini tidak memperoleh bagian dari kue pembangunan itu tapi masih tetap sabar. Untuk ancaman yang ada di Riau, disebutkan Al Azhar bahwa aset di Riau hanya dikuasai oleh segelintir anak negeri Riau. Kesenjangan ini menjadi ancaman.

‘’Tapi di usia 56 ini kita sudah berhasil. Pencapaian pembangunan ke depannya diharapkan tidak ada lagi anak negeri yang masuk bui,’’ kata Al azhar.

Riau Pos juga memenui istri Gubernur Riau, Septina Primawati Rusli. Menurut Septina, suaminya punya komitmen membangun Riau. Komitmen itu terus disampaikan di tengah masyarakat Riau. ‘’Saya datang dalam rangka menyatakan komitmen itu harus terus diwujudkan,’’ kata Septina.

Septina dengan mata sedikit berkaca mengatakan, secara pribadi sangat merasakan perbedaan perayaan Hari Jadi Riau tanpa ada suaminya di Riau. Tapi dengan tegas, Septina mengatakan semua masyarakat Riau harus mengawasi pembangunan di Riau.

‘’Riau ke depan harus lebih cemerlang gemilang dan terbilang. Ini adalah komitmen dia sejak periode pertama sampai saat ini,’’ kata Septina.

Riau Pos juga mencari tanggapan dari pihak yang awalnya adalah anak negeri Riau, namun setelah pemekaran menjadi pemimpim di daerah pemekaran, yaitu Gubernur Kepri H Muhammad Sani. Ia mengatakan, pembangunan Riau sudah cukup bagus. ‘’Bisa kita lihat pembangunan di Pekanbaru ini berkembang dan sebagai pusat pembangunan Riau,’’ kata Sani.

Sementara dari luar Riau yang mewakili Provinsi Jambi, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Provinsi Jambi H Hamdani juga mengatakan Riau sangat maju. ‘’Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus dan Wakil Gubernur Fahrori Umar dan Ketua DPRD Jambi Efendi Hasan mengucapkan selamat ulang tahun untuk Provinsi Riau. Anggota legislatif dengan eksekutifnya cukup kompak dan pembangunan Riau sangat maju,’’ kata Hamdani.

Sementara Wakil Gubernur Riau HR Mambang Mit mengatakan hari itu adalah waktunya mempertanyakan apa yang sudah dikerjakan di Riau, apa yang sudah berhasil dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan dan belum berhasil dikerjakan. Tapi secara umum kondisi Riau sangat baik.

‘’Saat ini kondisi aman dan stabil sehingga dapat melakukan pekerjaan dan meningkatkan kinerja, mengentaskan kemiskinan dan kebodohan,’’ kata Mambang Mit.

Disebutkan Mambang, yang penting kita melihat beberapa hal yang sudah sesuai dengan Visi dan Misi Riau 2020 itu. Migas dan CPO kita sudah go internasional, bukan Asia lagi. Komoditi karet, kelapa dan lainnya sudah baik dan perlu percepatan, jika pembangunan infrastruktur bisa dilakukan maka percepatan akan bisa dilakukan.

Sementara untuk visi dan misi menjadikan Riau sebagai pusat kebudayaan Melayu, Riau sudah memiliki Lembaga Adat Melayu Riau. ‘’LAM sudah eksis di seluruh kabupaten/kota, seni budaya dan olahraga sudah semakin dilestarikan,’’ kata Mambang.

Ayo Berbuat untuk Riau

Sebelumnya, seremoni perayaan puncak HUT ke-56 Provinsi Riau juga berlangsung di halaman Kantor Gubernur Riau. Wagubri HR Mambang Mit menjadi inspektur upacara. Pada kesempatan itu, Wagubri membacakan pidato Gubernur Riau HM Rusli Zainal yang berpesan agar seluruh masyarakat dan para pegawai tetap memiliki semangat dalam meningkatkan kinerja dan berbuat yang lebih baik demi majunya provinsi ini ke depannya.

Momen HUT ini, lanjutnya, juga dijadikan momentum untuk menyatukan visi dan persepsi serta meningkatkan persatuan dan kesatuan sehingga menjadi penuntun dan kekuatan daerah yang lebih maju. ‘’Keberhasilan yang dicapai jangan membuat kita berpuas diri, karena masih banyak persoalan dan kekurangan seperti kemiskinan, kebodohan, dan kurangnya infrastruktur di lingkaran pembangunan yang harus terus diperbaiki menuju Riau lebih baik. Jadi melalui momen ini mari berbuat untuk provinsi ini,’’ ungkapnya.

Dengan demikian, diharapkan seluruh pihak sama-sama berazam agar provinsi ini setara dengan provinsi lainnya di tanah air. Tentunya dengan berbuat ke arah yang lebih baik lagi ke depan. Tidak lupa pula ia berpesan agar semua lapisan masyarakat, memberikan penghargaan kepala pejuang pendiri Provinsi Riau.

‘’Tidak ada salahnya juga untuk mengembalikan memori akan jasa-jasa para suhada, serta pejuang pendiri provinsi ini,’’ sambungnya.

Gubri dalam pidato yang dibacakan Wagubri juga meminta kepada seluruh pihak agar bersama-sama sepakat dan berbulat tekad menjalin persatuan dan kebersamaan guna menyelesaikan persoalan-persoalan yang masih ada. Karena dengan bekerja keras, berpikir mengeluarkan ide-ide cemerlang dalam bentuk kebijakan serta program pembangunan yang dapat menyentuh langsung kepada kehidupan masyarakat Riau secara luas sangatlah diperlukan.

‘’Potensi yang kita miliki di Riau, baik SDA dan SDM merupakan pokok penting dalam menjadikan provinsi ini mampu bersaing di kancah nasional. Bahkan dengan potensi itu pula, Riau mampu dan bisa lebih baik lagi di tingkat Asia Tenggara,’’ ulasnya.

Karena itu dengan berbuat yang lebih baik bagi Riau, diharapkan provinsi ini benar-benar tumbuh menjadi kekuatan baru sebagai penopang perekonomian.

Hadir dalam kesempatan tersebut jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Provinsi Riau, serta seluruh pejabat di lingkungan Pemprov Riau dan perwakilan dari Pemkab/Pemko se-Provinsi Riau. Juga turut hadir Gubernur Kepri HM Sani dan rombongan.

Upacara ini juga dimeriahkan dengan beberapa atraksi dari Satpol PP dan seniman tari lainnya. Serta penyerahan penghargaan dalam lomba kinerja kecamatan terbaik se-Provinsi Riau tahun 2013. Selain itu disemarakkan dengan beberapa stan pameran dari Balitbang Provinsi Riau dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) 2013.

Sementara kalangan akademisi juga menumpukan harapan besar melalui HUT ke-56 Riau ini. Rektor Universitas Lancang Kuning, Prof Syafrani kepada Riau Pos di Kantor Gubernur Riau mengatakan, dukungan infrastuktur dalam penembangan pendidikan harus disinergikan dengan Visi Riau 2020 yang sudah digelorakan sejak beberapa tahun terakhir.

Dalam Visi Riau 2020 adalah menjadikan Riau sebagai pusat perekonomian dan kebudayaan Melayu dalam lingkungan masyarakat yang agamis, sejahtera lahir dan bathin di Asia Tenggara tahun 2020. Salah satu sasaran dari visi tersebut adalah peningkatan kualitas sumberdaya manusia, begitu juga pendidikan di universitas.

‘’Waktu kita tinggal tujuh tahun lagi untuk mewujudkan visi itu. Makanya, melalui momen HUT Riau, kita harapkan semangat mengembangkan daerah dari sisi pendidikan dapat dioptimalkan,’’ tuturnya.

Poin tersebut menjadi perhatian, karena sasaran dari Visi Riau 2020 adalah terwujudnya pembangunan ekonomi yang mengentaskan kemiskinan, pembangunan pendidik yang menjamin kehidupan masyarakat yang agamis dan kemudahan aksebilitas. Selain itu pengembangan kebudayaan yang menempatkan kebudayaan Melayu secara proporsional sesuai jati diri daerah.

Untuk itu, akademisi tersebut menilai pengembangan kualitas lingkungan akademis di univesitas sangatlah diperlukan. Khususnya, dalam menyediakan sarana dan prasarana penunjang optimalisasi kualitas pendidikan.

Ia mengakui, sejauh ini perhatian pemerintah sudah diberikan. Namun, untuk mencapai visi Riau 2020 perhatian terhadap dunia pendidikan harus lebih dioptimalkan.

‘’Ya jika waktu yang ada dapat dioptimalkan secara menyeluruh, Visi Riau 2020 akan terwujud. Untuk itu, kualitas pendidikan perlu mendapat perhatian,’’ ungkap Syafrani.

Setelah upacara di kantor gubernur, rangkaian HUT ini dilanjutkan dengan rapat paripurna istimewa di Gedung DPRD Provinsi Riau. Rapat paripurna ini dimulai sekitar pukul 10.00 WIB.

Setelah dibuka acara ini diawali dengan pemaparan dan pidato Wagubri tentang berbagai keberhasilan yang sudah dicapai Provinsi Riau dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.(rul/egp/rio)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook