PEKANBARU (RP) - Meskipun termasuk provinsi yang memberikan sumbangan terbesar di tingkat pusat, Pemerintah Provinsi Riau masih kurang mendapat perhatian pusat.

Ini terlihat dari sentuhan-sentuhan perbaikan infrastruktur jalan yang masih tergolong minim.

Wakil Gubernur Riau, HR Mambang Mit menegaskan bahwa upaya yang dilakukan untuk meminta support pusat terus dilakukan. Bahkan, laporan akan kondisi jalan terus dilakukan secara berkelanjutan.

‘’Tidak hanya jalan nasional, jalan di lingkungan kabupaten/Kota hingga Provinsi terus kita laporkan secara periodik. Namun, perhatian pusat masih belum optimal,’’ tutur Wagubri.

Dia mengharapkan, upaya yang dilakukan diapresiasi dengan implementasi perbaikan jalan nasional.

Karena, kerusakan jalan juga disebabkan mobilisasi hasil industri yang memberi masukan besar di sektor pajak nasional.

‘’Kontribusi pajak mencapai Rp13 triliun dari beberapa potensi Riau. Tapi kembalinya masih sangat minim ke Riau. Ini yang masih perlu diperhatikan,’’ ulas Mambang Mit.

Saat ditanyakan mengenai penyebab kerusakan jalan di Riau, menurutnya, hal tersebut terjadi karena beberapa faktor. Seperti volume pemakaian jalan lebih tinggi dibanding provinsi-provinsi lain.

Kondisi ini dikarenakan kegiatan ekonomi di Riau sangat tinggi. Selain itu pertumbuhan penduduk menyebabkan tingginya aktivitas transportasi.

‘’Selain itu faktor lain adalah metode pengangkutan menggunakan truk yang tidak sesuai dengan kapasitas jalan yang ada. Bayangkan saja, satu hari sampai 2000 truk yang melalui jalan nasional. Belum lagi angkutan untuk industri pulp and paper dan angkutan lainnya,’’ papar Wagubri.

Tidak hanya itu, faktor alam juga menyebabkan kondisi jalan rentan mengalami kerusakan. ‘’Jalan di Riau sebagian besar merupakan gambut, sehingga sangat labil dan mudah mengalami kerusakan,’’ ungkap Mambang Mit.(rio)