NASIB NOVA ANDRIANI PENDERITA TUMOR GANAS

Tumor di Pipi Makin Besar, Orangtua Lapor ke Pemkab

Riau | Kamis, 21 Juni 2012 - 08:35 WIB

Laporan FADHLI MUALLIM, Bagansiapi-api redaksi@riaupos.co

Trimo (42) duduk di tangga salah satu kantor instansi Pemerintah Kabupaten Rohil, di Bagansiapiapi, Rabu (20/6) siang itu. Sesekali dia mengipas tubuhnya menggunakan map kuning berisi proposal.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Mengenakan baju kaos berwarna coklat, celana biru dan sandal hitam yang usang, santai dia selonjorkan kaki sebelah kanannya.

 

‘’Kaki kanan saya cacat, pernah jatuh dari mobil waktu memuat buah jadi tidak bisa ditekuk dengan sempurna,’’ katanya seolah menjelaskan pada Riau Pos.

Kedatangan Trimo siang itu ingin menemui Bagian Kesra Pemkab Rohil, tapi bukan untuk memohon biaya pengobatan kakinya itu melainkan untuk pengobatan anaknya, Nova Andriani (9).

Sang anak didiagnosis terkena tumor. Pipi Nova di sebelah kanan membesar, bekas jahitan operasi masih terlihat di bagian itu. Gigi dan matanya di bagian yang sama ikut tertarik karena tumor yang terus membesar.

Saat wawancara berlangsung meski keduanya dikrumuni wartawan dari berbagai media cetak, baik yang harian maupun mingguan, namun Nova tidak memperlihatkan sikap risih sama sekali. Agaknya dia sudah terbiasa dengan penyakit yang dideranya itu.

Keduanya memerlukan waktu setengah jam menyeberangi Sungai Pekaitan ke Sei Sialang menggunakan perahu sewa, dengan ongkos penyeberangan Rp15 ribu, ditambah dengan ongkos ojek Rp50 per-orang, untuk ke Bagansiapiapi, namun perjalanan itu ditebus Trimo dengan kecewa. Karena pihak yang akan dituju tidak berhasil di temui.

Ayah dan anak ini adalah warga RT 03 RW 01 Dusun Karang Tulus, Kepenghuluan Karya Mulyo Sari, Kecamatan Pekaitan. Mereka mendiami salah satu bangunan bekas kantor transmigrasi yang ada di dusun. Sehari-hari Trimo bekerja mocok-mocok sebagai buruh kebun, kuli angkut dan mengambil upah di lahan orang.

Kehidupan keluarga berjalan biasa-biasa saja dengan aktivitas sehari-hari. Trimo bekerja mengambil upah, sementara isteri dan anak kedua mereka di rumah, adapun Nova bersekolah di SD Karya Mulyo Sari, sebagai salah satu siswa kelas III di sekolah itu. Namun dalam enam bulan terakhir, kehidupan tentram keluarga kecil itu sontak berubah karena tumor yang menyerang di pipi sebelah kanan Nova.

Trimo terpaksa banting tulang, mencari uang dan meminta sumbangan ke sana ke mari untuk biaya pengobatan sang anak.

‘’Awalnya tumor itu hanya kecil, di pipinya kemerahan, terus dia mengeluh sakit. Saya kira gondok, dibawalah ke Puskesmas. Tapi tidak menunjukkan hasil baik, makin lama makin besar. Ditengok tiap minggu bertambah, dalam tiga bulan sejak diketahui sudah sebesar telor ayam dari ukuran sebelumnya sebesar kelereng,’’ tukas Trimo.

Berbekal Jamkesda yang dipegang, Trimo membawa Nova untuk berobat ke RSUD Arifin Achmad, Pekanbaru, berdasarkan rujukan RSUD dr Pratomo-Bagansiapiapi pada Maret 2012 silam.

Oleh tim medis dilakukan operasi, pengambilan tumor. Namun karena tumor tidak bisa diangkat seluruhnya sekaligus dalam waktu bersamaan Nova terpaksa dipulangkan.

‘’Katanya itu tumor urat, perlu operasi lanjutan, tidak bisa langsung sekaligus. Kalau langsung bisa mengakibatkan buta,’’ tukas Trimo.

Waktu dioperasi, ujar Trimo, daging tumor diambil dari dalam. Namun dua bulan setelah operasi, ada gejala pembesaran daging tumor lagi. ‘’Dia (Nova, red) mengeluh kesakitan lagi dua bulan setelah operasi itu.

Sakit di bagian leher dan telinga, kali ini bahkan tumornya lebih besar dari awal sebelum operasi itu,’’ kata Trimo.

Idealnya, setelah operasi pertama penderita tumor menjalani perawatan selama 18 bulan ke depan. Hal ini terungkap dari rekomendasi yang dikeluarkan tim medis dalam proposal yang dipegang pak Trimo, menyatakan bahwa yang bersangkutan telah dioperasi dan diagnosis menderita Rhibdomyo Sarkoma, perlu rawatan lanjutan selama 18 bulan.

Dalam hal ini karena ada obat-obatan yang diperlukan itu tidak masuk kategori jaminan Jamkesda yakni actinomycin maka ditetapkan ada harga obat yang mesti ditebus.

Rincian biaya yang diperlukan hanya untuk obat itu saja, yaitu Rp3 juta per bulan setara 4 botol actinomycin secara berkala.

Dengan demikian, di luar keperluan akomodasi, dan transportasi, Nova memerlukan bantuan Rp54 juta untuk mengenyahkan tumor itu dari pipinya agar bisa menjalani kehidupan normal yang sudah terengut dari hari-hari yang telah di lewatinya selama ini.

Bantuan dari warga terang Trimo masih dalam nominal yang jauh dari kata cukup.

‘’Pernah ada sumbangan dari warga desa, hanya terkumpul Rp2,5 juta itupun sudah habis terpakai saat ke Pekanbaru selama operasi di RS Arifin Achmmad. Semoga secepatnya ada sumbangan yang dapat dimanfaatkan langsung untuk membeli obat yang diperlukan. Kasihan anak saya, sakitnya bertambah. Terutama kalau sore, menjelang maghrib dia mengerang terus,’’ tutur Trimo dengan raut wajah sedih.

Asisten III Bidang Kesra Pemkab Rohil Drs H Jon Syafrindow mengatakan, pihak Pemkab sudah mengetahui tentang hal yang dialami oleh salah satu warganya itu.

‘’Pada tahun 2011 yang bersangkutan juga telah mendapatkan bantuan Rp5 juta, yang dipergunakan untuk biaya pengobatan. Waktu itu bukan saya yang menjabat sebagai Asisten III,’’ kata Jon Syafrindow.  

Belakangan diketahui, ternyata tumor yang didera Nova dikategorikan sebagai tumor ganas, jadi tidak mungkin sembarangan dilakukan operasi demikian juga taksiran berapa dana yang dibutuhkan belum dapat dipastikan secara baku.

‘’Saya juga pernah komunikasi dengan keluarga yang bersangkutan, katanya mau bantuan lagi Rp10 juta, tapi saya tanyakan apa benar cukup dana sekitar Rp10 juta itu? takutnya ternyata tidak cukup, lalu mereka pun bolak balik lagi minta bantuan. Jadi kita ingin tau riil yang diperlukan itu berapa, kita akan bicarakan hal ini dengan pihak terkait,’’ tukas Jon Syafrindow.

Dia menegaskan pihaknya peduli dengan musibah penyakit yang dialami Nova. ‘’Kabarnya di Medan ada rumah sakit yang pas untuk berobat di sana,’’ ujar Jon Syafrindow.

Dia menjanjikan bantuan layak diberikan kepada Nova agar segera mendapatkan operasi yang diperlukan dan penanganan medis dengan tepat.

‘’Tapi ada prosedur yang mesti dilalui di Pemkab, tidak mungkin bisa langsung diberikan dana begitu saja. Kita harap syarat-syarat yang diperlukan dapat dilengkapi juga,’’ kata Jon.***









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook