Laporan MARRIO KISAZ, Pekanbaru marrio_kisaz@riaupos.co
Seperti yang telah direncanakan sebelumnya, Pemerintah Provinsi Riau mulai melaksanakan pembangunan highway Pekanbaru-Bangkinang. Alat berat dan proses pengaspalan dengan menerapan sistem rigid pavement sudah terlihat di lapangan.
Kondisi itu diketahui dari hasil peninjauan di lokasi pengerjaan di Jalan Raya Pekanbaru-Bangkinang, Senin (20/5). Proses pelebaran dan pengaspalan sudah dimulai dari sisi kanan dan kiri jalan.
Cuaca panas terik siang itu, tidak menghalangi pekerja di lapangan untuk melaksanakan pengerjaan sarana transportasi itu. Beberapa alat berat terlihat meratakan sisi jalan yang akan diaspal dengan lebar 2 x 11,5 meter itu.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau, SF Hariyanto saat dikonfirmasi mengatakan pembangunan highway Pekanbaru-Bangkinang sudah dimulai beberapa hari yang lalu. Pihaknya, siap mengawal proses pengerjaan agar berjalan seperti yang telah direncanakan.
‘’Lihatlah, proses pengaspalan sudah mulai dilakukan. Pembangunan akan terbagi dua tahap. Yakni tahap A sepanjang 600 meter dengan lebar 2 x 11,5 meter dan tahap B sepanjang 350 meter dengan lebar 2 x 11,5 meter,’’ tuturnya kepada Riau Pos, Senin (20/5) di lokasi pembangunan highway.
Dengan progres itu, pihaknya akan kembali mengajukan progres lanjutan di APBD Perubahan 2013. Diharapkan, progres pengembangan sarana transportasi yang menyerupai jalan tol itu akan final sebelum Oktober ini.
Dia menambahkan, selama ini kawasan batas Pekanbaru-Bangkinang memang rentan kemacetan dan kecelakaan. Untuk itu, highway ini sengaja dikonsep bebas hambatan seperti tol dan tidak akan dipungut biaya.
Dari DED tersebut diketahui, satu ruas jalan dapat digunakan untuk tiga lajur kendaraan roda empat. Sedangkan untuk kendaraan roda dua dipersiapkan lajur khusus selebar 3,5 meter.
Sementara itu, pihak Kontraktor dari PT Hasrat Tata Jaya, Mukhlis Miin saat ditemui berjanji mengoptimalkan pengerjaan sesuai kontrak yang telah disusun. Pihaknya, akan bekerja secara maksimal dengan memanfaatkan waktu yang ada secara optimal.
Sedangkan untuk spesifikasi pengerjaan, dia mengatakan pembangunan akses transportasi itu akan menggunakan sistem rigid pavement. Di mana, jalan highway akan dibangun dengan tebal 30 centi meter dengan dilengkapi pembatas jalan menyerupai konsep jalan tol.
Untuk pengerjaan highway memang menerapkan sistem rigid pavement atau pengerasan kaku dengan menggunakan bahan baku beton. Sistem ini dinilai efektif dan memiliki kualitas yang maksimal. Bahkan penerapannya sudah sering diterapkan di beberapa negara tetangga, seperti di Filipina dan Thailand.(yls)