12 TAHUN TAK KUNJUNG SELESAI

GMPP-LP Pertanyakan Kejelasan Pembangunan Lintas Bono

Riau | Senin, 21 Maret 2016 - 14:13 WIB

GMPP-LP Pertanyakan Kejelasan Pembangunan Lintas Bono

PEKANBARU(RIAUPOS.CO)-Puluhan Mahasiswa yang mengatasnamakan Gerakan Mahasiswa Pelalawan Peduli Lintas Bono (GMPP-LP) melakukan unjuk rasa di depan gedung DPRD Riau, Senin (21/03/2016).

Aksi tersebut sebagai keprihatinan terhadap pembangunan jalan lintas bono yang sudah hampir 12 tahun dikerjakan, namun hingga saat ini belum juga di selesaikan.

Aksi yang dimulai dari gerbang depan DPRD Riau Jalan Sudirman, kota Pekanbaru ini, langsung merengsek masuk ke gedung DPRD ini  masuk ke ruangan medium DPRD dan disambut anggota DPRD Riau, Husni Thamrin, Hardianto, Asri Auzar.
Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Di dalam ruangan medium tersebut, para mahasiswa menyampaikan keprihatinannya melihat kondisi akses jalan lintas bono yang sangat tidak bisa di lalui.

Padahal, bono merupakan destinasi wisata yang dapat menunjang perekonomian bagi kabupaten Pelalawan maupun provinsi.

Dan sangat disayangkan, proyek pembukaan jalan lintas bono yang merupakan jalan lintas provinsi menghubungkan  Kabupaten Pelalawan dengan Kabupaten , Indragiri Hilir yang dimulai dari tahun 2000 .Pengerjaannya di mulai tahun 2004 lalu.

Ribuan pohon yang merupakan penghasilan bagi masyarakat setempat ditebas tanpa ada ganti rugi.

Kendati tanpa ganti rugi, namun pohon-pohon penghasil uang itu pun rela bertumbangan rebah ke bumi untuk mendukung program pembangunan pemerintah yakni infrastruktur jalan. 

Tapi ironisnya, meski waktu telah berjalan hampir 12 tahun, namun jalan yang didambakan masyarakat yakni Jalan Lintas Bono tidak kunjung selesai dibangun.

"Kami sudah menyerahkan pohon sawit, dan kelapa  untuk di tebang supaya akses jalan tersebut bisa di bangun, namun sudah hampir 12 tahun pengerjaan belum juga selesai, jadi sia sia saja kami menyerahkan pohon pohon milik kami yang sudah di tumbangkan tersebut." Ujar Endri selaku koordinator lapangan.

Gerakan Mahasiswa peduli lintas Bono ini juga menilai tidak serius dalam pembangunan jalan lintas bono yang juga merupakan solusi kesejahteraan masyarakat provinsi Riau umumnya kabupaten Pelalawan dan kabupaten  Kabupaten Indragiri Hilir.

"Kami meminta kejelasan pembangunan jalan lintas Bono, kami meminta pemerintah Riau untuk serius menangani jalan lintas Bono, serta pemerintah provinsi Riau untuk segera menyelesaikan pembangunan jalan lintas tersebut," ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Husni Thamrin yang merupakan dari dapil Siak -Pelalawan, menyambut baik kedatangan para mahasiswa dari kabupaten pelalawan tersebut.

"Saya sangat senang adik adik datang ke sini untuk memperjuangkan kabupaten kita, sudah lama saya menunggu masarakat pelalawan untuk datang kesini memperjuangkan kampung kita," ujarnya

Dihadapkan para mahasiswa tersebut, Husni Thamrin juga menyampaikan bahwa proyek pembangunan jalan lintas bono tersebut bukan tidak ada perhatian dati DPRD Riau, melainkan ada penolakan anggaran oleh bupatdi Kabupaten pelalawan pada saat itu.

" Kita di sini sudah memperjuangkan itu dalam Bankeu, Namun anggaran yang kami sarankan untuk itu di tolak oleh bupati pelawan, keami dari provinsi sudah menganggarkan untuk jalan lintas tersebut sebesar 200 miliar rupiah." Jelasnya

Sementara itu, Hardianto Sekretaris Komisi D yang membidangi Infrastruktur mengatakan kedatangan mahasiswa yang memperjuangkan akses jalan lintas Bono ini menjadi pacuan bagi pihaknya dari komisi untu menganggarkan dalam APBD Perubahan 2016 mendatang.

"Ini akan kita anggarkan dalam APBD Perubahan 2016 nanti, kami meminta kepada adik adik untuk sidak hanya mengkritisi, tetapi juga membantu kami untuk mengawasi pembangunan jalan di sana supaya kita mendapati hasil yang baik," tutupnya.

Laporan: Doni Aprianto
Editor: Yudi Waldi









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook