PANGEAN (RIAUPOS.CO) - Seekor anak Buaya yang menyeberangi jalan beraspal, tepatnya di Sawah, Dusun Marabunta, Desa Pauh Angit, Pangean membuat Sarwin (38), warga Binjai Pangean harus menghentikan laju mobil L 300 miliknya, Jumat malam 18/3) lalu. Berhasilkah anak buaya itu menemukan habitatnya?
Dengan kondisi jalan aspal yang berlubang, Sarwin mengenderai mobilnya dengan kecepatan yang rendah.
Selain dirinya, ramai pula kendaraan roda dua yang terhenti perjalanannya gara-gara seekor anak buaya yang hendak menyeberangi jalan yang beraspal tersebut.
Sekitar pukul 21.00 WIB, perlahan tapi pasti, seekor anak buaya yang terkepung di areal persawahan warga berupaya memapah tubuhnya mencari tempat pelarian ke sungai atau rawa terdekat. Namun bukannya air sungai yang ditemukan, justru buaya itu kian jauh dari perairan.
Meski hanya anak buaya yang melintasi jalan itu, namun warga yang hendak melewati jalan itu hanya terpaku menyaksikan buaya itu memapah tubuhnya hampir 2 meter itu.
“Lama juga tadi di jalan, karena ada buaya yang nyeberang. Ramai juga yang nyaksikan,” kata Sarwin, usai menyaksikan buaya itu.
Warga sepertinya terhipnotis menyaksikan buaya yang menyeberangi jalan selebar 5 meter itu. Akhirnya, perjuangan anak buaya menyeberangi jalan beraspal berhasil.
Berjarak sekitar 6 meter dari jalan aspal, si anak buaya terus berjuang menemukan air.
Lebih 2 jam berlalu, sekitar pukul 22.49 WIB, buaya yang terlihat kelelahan itu akhirnya menemukan air.
Tapi sayang, hanya genangan air di pokok kebun sawit warga setempat yang ditemukannya, namun tetap saja tak ada warga yang berani untuk menangkap si raja air itu.
Warga kian ramai melihat aksi buaya dalam menemukan habitatnya. Sekitar pukul 23.50 WIB, buaya itu akhirnya ditangkap warga. Tanpa perlawanan, si anak buaya itu akhirnya jatuh ke tangan manusia.
“Ditangkap warga, tapi entah dibawa kemana. Maklum sudah malam,” kata Diut, salah seorang warga Marabunta yang menyaksikan penangkapan anak buaya itu.
Di tengah ramainya warga, seorang anggota DPRD Kuansing Sastra Febriawan SP MSi pun ikut menyaksikan.
“Heboh juga, karena tidak biasanya ada buaya yang berani muncul ke daratan seperti ini,” katanya. Ia khawatir, pasca banjir lalu, banyak buaya yang berkeliaran di sungai-sungai.(ade)