BUNUT (RIAUPOS.CO) - Meski Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan telah mencanangkan dan menerapkan Program Pelalawan sehat yakni program kesehatan gratis, namun masyarakat di Kecamatan Bunut masih mengeluhkan kesusahan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan atau pengobatan.
‘’Ya, memang kami akui di Kecamatan Bunut ada satu Puskesmas Rawat Inap yang berada di Kelurahan Bunut. Namun, puskesmas rawat inap yang telah dibangun sejak 2010 silam melalui dana APBD Pelalawan sebesar Rp2 miliar lebih ini, hingga saat ini tidak difungsikan Pemkab Pelalawan melalui Dinas Kesehatan (Diskes) Pelalawan.
Hal ini disebabkan adanya temuan penyelewengan anggaran yang diduga dilakukan mantan Kadiskes Pelalawan serta kontraktor yang telah mendekam di dalam jeruji besi LP Kelas II Pekanbaru dalam kasus korupsi Proyek Bangunan Puskesmas Rawat Inap Bunut tersebut,” terang Rasyidin (40) warga Desa Bagan Laguh Kecamatan Bunut kepada Riau Pos, Ahad (20/3).
Akibat tidak difungsikannya psukesmas rawat inap tersebut, maka masyarakat mengeluh kesusahan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dari tim medis.
‘’ Jadi, selama kurang lebih 15 tahun ini, warga Bunut khususnya di Desa Bagan Laguh kalau ada yang sakit sangat kesusahan mendapatkan pengobatan,” paparnya.
Sementara itu, pantauan Riau Pos di lapangan, tampat terlihat bangunan dua lantai yang berdiri kokoh di tepi Jalan Lintas Bono yang hanya berjarak 200 meter dari Kantor Camat Bunut, kini terlihat kusam dan tak terawat.
Bahkan, selain disekeliling bangunan telah di tumbuhi semak belukar yang menjulang tinggi, konsen pintu dan jendela banyak yang tanggal serta kaca-kaca pecah berserakan di lantai, bagian plafon atap bangunan lantai II didalam ruangan tersebut juga sudah banyak yang rusak.
Kepala Dinas Kesehatan kabupaten (Kadiskes) Pelalawan dr Endid Romo Pratiknyo masih belum memberikan jawaban.
Dan bahkan setelah berkali-kali dihubungi melalui selulernya dinomor 081268997xxx hingga berita ini dirilis, masih belum memberikan respon.(amn)