SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Hot Spot Terpantau Dua Titik. Jika dalam pantauan satelit BMKG terdapat sebanyak dua titik hot spot di wilayah Kecamatan Rangsang, Kepulauan Meranti, namun kebakaran hutan dan lahan terjadi sebanyak empat titik di wilayah Kecamatan Rangsang. Saat ini petugas masih berupaya melakukan pemadaman di lapangan.
Sekretaris Camat (Sekcam) Rangsang, Tunjiarto MPd yang dikonfirmasi, Ahad (20/3) mengakui saat ini upaya pemadaman masih terus dilakukan.
Pemadaman dilakukan oleh 60 anggota Satpol PP kecamatan, dibantu pegawai honor dan aparat desa serta partisipasi dari masyarakat.
Selain itu tim pemadam di kecamatan dibantu juga oleh petugas damkar dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Meranti.
Disebutkannya saat ini ada 4 titik kebakaran di Rangsang di antaranya, kebakaran di Desa Dwi Tunggal yang membakar lahan semak belukar seluas lebih kurang 5 hektare, Di Desa Sungai Gayung Kiri mencapai lebih kurang 30 hektare.
Selain itu di Desa Wonosari dan Desa Citra Damai juga ikut terbakar dengan luas lebih kurang 10 hektare.
“Kita terpaksa mendirikan dapur umum untuk memenuhi keperluan makan petugas yang membantu melakukan pemadaman di lokasi lahan terbakar,” sebutnya.
Saat ini berbagai kendala yakni minimnya selang pemadam. Sebab lokasi kebakaran berada jauh dari lokasi sumber air.
“Selain itu peralatan pendukung lainnya seperti masker dan lainnya. Makanya tim kita yang turun tidak memenuhi standar kelayakan karena tidak dilengkapi peralatan pengaman. Tapi mau bagaimana lagi,” ujarnya.
Walaupun hampir seluruh petugas di kecamatan turun ke lokasi kebakaran, namun Tunjiarto mengaku bahwa pelayanan administrasi tetap berjalan.
Bahkan yang bersifat mendesak proses penandatanganan dilakukan di lokasi kebakaran. “Kalau bersifat penting sekali, maka kami suruh ke lokasi kebakaran saja tandatangan berkasnya. Sebab camat dan sekcam berada di lokasi kebakaran,” katanya.
Sementara itu salah satu petugas pemadam kebakaran Ozi Wirman mengaku sudah dua hari berada di lokasi kebakaran. Dia juga tidak tahu sampai kapan akan di sana.
“Yang pasti kami akan membantu proses pemadaman di lapangan terlebih dahulu sampai api bisa dikendalikan nantinya. Saat ini kami masih terus berjuang memadamkan api,” sebutnya.
Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Zahwani Pandra Arsyad SH MSi menyebutkan bahwa dirinya juga melakukan pemantauan udara melalui helikopter.
Dari atas helikopter dia meyakini dengan jelas bahwa terdapat sejumlah lahan di Rangsang yang sengaja dibakar untuk membuka lahan.
“Dari pantauan kami didekat lahan yang terbakar itu terdapat gubuk kecil yang disinyalir menjadi tempat istirahat masyarakat pelaku pembakar lahan itu.
Lokasinya juga jauh dari akses masyarakat, makanya kita melakukan pantauan dari udara,” sebutnya.
Namun, upaya penyelidikan akan dilakukannya. Sehingga pelaku pembakar lahan bisa diungkap.
“Kita akan tindak tegas bagi masyarakat yang membuka lahan dengan membakar lahan. Walaupun hanya untuk kepentingan lahan pertanian.
Sebab dengan jelas dan tegas sudah disampaikan kepada kita agar menindak tegas pelaku pembakar lahan tanpa pandang bulu dan dengan alasan apapun,” sebut Kapolres.(mng)