Ratusan Mahasiswa Duduki DPRD, Tolak Kenaikan BBM

Riau | Rabu, 21 Maret 2012 - 08:50 WIB

Laporan HERMANTO ANSAM, Pekanbaru hermantoansam@riaupos.co

Hampir seluruh organisasi mahasiswa, Selasa (20/3) kemarin melakukan aksi demonstrasi di gedung DPRD Riau.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Mereka meneriakkan pemerintah agar tidak menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) 1 April. Jika tetap ngotot, mahasiswa Riau dan juga mahasiswa seluruh Indonesia berjanji akan mengganti pemerintahan SBY-Budiono.

Aksi yang dilakukan mahasiswa kemarin terjadi sekitar 15 menit usai paripurna DPRD Riau tentang laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPj) kepala daerah tahun 2011. Mereka mendatangi gedung DPRD Riau setelah semua elemen hadir.

Awalnya mahasiswa hanya berorasi di depan pintu masuk gedung DPRD, namun setelah ada pembicaraan di kalangan pimpinan DPRD Riau, akhirnya mereka dipersilahkan masuk.

Namun meski diperbolehkan menyampaikan aspirasi langsung ke tangga DPRD Riau, mahasiswa menolak untuk melakukannya karena mereka lebih memilih menyampaikan aspirasi dari jalan masuk atau diaspal yang berada tepat di pintu masuk ruang paripurna.

Karena mahasiswa memaksa untuk menyampaikan apirasi dari bawah, akhirnya DPRD Riau yang dipimpin Ketua DPRD Riau Drs HM Johar Firdaus MSi didampingi Ketua Fraksi PDIP DPRD Riau Robin Hutagalung serta anggota Fraksi PDIP yaitu Almainis SPd, Zukri Misran, Tengku Rusli Ahmad dan AB Purba bersedia datang ke bawah dan mendengarkan aspirasi mahasiswa dengan berdiri sejajar dengan para mahasiswa.

Aksi mahasiswa ini termasuk lengkap karena dihadiri wakil dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI).

Setelah diterima Ketua DPRD Riau dan anggota di atas aspal pintu masuk DPRD tersebut, secara bergantian tokoh-tokoh mahasiswa melakukan orasi untuk menolak kenaikan harga BBM yang dinilai sebagai kebijaksanaan yang menyakiti  rakyat.

Pada orasi ini mereka juga menuntut agar DPRD Riau mengeluarkan rekomendasi menolak kenaikan harga BBM untuk disampaikan ke pusat. DPRD Riau diminta berbuat dengan cara menyampaikan aspirasi tersebut dan mengeluarkan rekomendasi.

''Kami akan melakukan aksi yang lebih besar lagi jika pemerintah tetap menaikkan harga BBM. Hari ini masyarakat sudah menjerit, baru saja pemerintah mengeluarkan pernyataan menaikan BBM, harga kebutuhan pokok sudah naik mencekik rakyat. Karena itu kami minta DPRD mengeluarkan rekomendasi menolak kenaikan harga BBM,'' kata Kordinator Lapangan Rakyat Riau Ary Nugraha.

Setelah melakukan orasi di ruang medium, pada akhir aksinya, para mahasiswa membacakan ''Petisi Rakyat Riau'' yang berisi tujuh tuntutan yaitu tolak liberalisasi pasar, mendesak pemerintah untuk mewujudkan kemandirian energi dan kedaulatan pangan, stop pembodohan dan pemiskinan masyarakat dengan dalih bantuan langsung mandiri tunai, stop hutang luar negeri, nasionalisasikan aset-0aset negara yag dikuasai asing, tegakkan supremasi hukum yang berkeadilan dan mendeak pemerintah provinsi Riau dan DPRD Riau untuk ikut menolak rencana kenaikan harga BBM oleh pemrintah pusat.

Mmahasiswa mendesak anggota DPRd Riau untuk menandatangani ''Petisi Rakyat Riau'' sebagai bentuk persetujuan legislatif terhadap penolakan kenaikan harga BBM. Ketua DPRD Riau HM Johar Firdaus dihadapan mahasiswa berjanji akan meneruskan tuntutan tersebut ke DPR RI serta melakukan pembahasan di DPRD Riau. ''Kita akan rapatkan dulu dengan anggota DPRD Riau soal rekomendasi tersebut,'' tegasnya. (fas)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook