Atraksi Barongsai Patok Pukau Masyarakat

Riau | Kamis, 21 Februari 2019 - 10:52 WIB

Atraksi Barongsai Patok Pukau Masyarakat
Memukau: Pertunjukan Barongsai Patok memukau penonton yang menyaksikan perayaan Cap Go Meh di Jalan Karet, Pekanbaru, Selasa (19/2/2019). Perayaan Cap Go Meh Bersama 2019 kali ini, panitia mengambil tema Hidup Harmonis, Berkah Berlimpah, NKRI Damai, Rakyat Sejahtera.

KOTA (RIAUPOS.CO) - Perayaan Cap Go Meh atau malam hari ke-15 tahun baru Imlek 2570 digelar di Kampung Tionghoa Melayu Pekanbaru Jalan Karet, Selasa (19/2) malam. Kegiatan dimeriahkan dengan penampilan Barongsai Patok dari Himpunan Bersatu Teguh (HBT) Pekanbaru.

Tak hanya menyuguhkan atraksi menari di tanah, pemain Barongsai Patok juga ahli meliuk-liukkan badan bersama tarian khas barongsai di atas tiang atau patok yang berjumlah dua belas. Penonton dibuat takjub dengan kepiawaian para pemain  yang  menunjukkan atraksi bercahayakan lampu LED yang tersemat di kepalanya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Lina (23), salah seorang pengunjung mengatakan, pertunjukan malam Cap Go Meh tahun ini sungguh meriah, bukan hanya disuguhkan  penampilan satu hingga tiga barongsai, melainkan beberapa barongsai yang menari apik di atas panggung.

“Tahun ini keren, banyak hiburannya, bukan cuma pertunjukan barongsai tapi ada tarian nusantaranya seperti lagu Maumere,”ucapnya.

Ketua Panitia Imlek Bersama sekaligus Cap Go Meh 2019, Meriana, mengatakan, berbagai acara seni budaya ditampilkan dalam Cap Go Meh di tahun babi tanah ini merupakan sumbangsih dari berbagai ormas Tionghoa, lembaga keagamaan dan lembaga pendidikan.

“Ada berbagai atraksi menarik seperti barongsai patok, barongsai LED, naga ultraviolet dan lainnya. Kali ini lebih dari 3.000 pengunjung datang memeriahkan malam Cap Go Meh bersama seluruh masyarakat di segala kalangan,” ujarnya.

Di samping itu, untuk pertama kalinya panitia  menampilkan costplay dewa-dewa kuno yang diyakini memberikan keberuntungan, usia panjang dan kesejahteraan yang disebut Fu Lu Shou, di bawah cahaya 1.888 lampion merah di sepanjang Jalan Karet tersebut.  

Ketua PSMTI Riau, Peng Suyoto mengaku cukup puas dengan antusias masyarakat yang terus meningkat untuk menyaksikan dan menikmati perayaan Cap Go Meh ini.

“Iven ini bukan kegiatan keagamaan, melainkan  pertunjukan budaya Tionghoa yang sudah selalu digelar sejak 4.000 tahun dan bisa dinikmati semua masyarakat, tanpa membedakan etnis, agama dan suku. Kami berharap kegiatan ini dapat terus terselenggara sehingga dapat menjadi salah satu objek wisata di Pekanbaru,” kata dia.(ayi)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook