Gajah Obrak-abrik Rumah Warga Mahato

Riau | Selasa, 21 Februari 2012 - 09:05 WIB

Laporan ENGKI PRIMA PUTRA, Mahato

Sebanyak 12 ekor gajah liar mulai berkeliaran dan mengobrak-abrik rumah warga tiga desa di Kecamatan Tambusai Utara, Kabupaten Rokan Hulu. Tiga desa yang diobrak-abrik gajah liar ini, yakni Desa Mahato, Desa Mahato Sakti, Desa Rantau Sakti.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Sebelumnya, ada 8 gajah liar yang terdiri dari induk dan anak. Dua pekan lalu, gajah-gajah ini merusak kebun dan tanaman warga Desa Mahato. Sementara dengan adanya pengusiran kawanan gajah liar oleh Tim BKSDA Riau, dua hari terakhir, Senin (20/2), kawanan gajah liar jumlahnya bertambah menjadi 12 ekor. Binatang yang memiliki belalai itu telah memasuki Desa Mahato Sakti dan Desa Rantau Panjang yang merupakan desa tetangga dari Desa Mahato.

Kades Mahato Sakti Sumali yang dikonfirmasi Riau Pos, Senin (20/2) menyebutkan, dengan adanya pengusiran kawanan gajah liar oleh Tim BKSD Riau di Desa Mahato, Sabtu, (18/2), warga Desa Mahato Sakti melihat 12 ekor gajah liar yang berada di kebun warga.

Kawanan gajah liar itu telah merusak rumah kayu milik Simanjuntak, warga Dusun Daya Sakti Desa Mahato, Ahad (19/2) siang. Bahkan sudah dua hektare kebun sawit milik warga Desa Mahato dirusak oleh 12 ekor gajah yang bolak-balik di antara Desa Mahato Sakti, Rantau Sakti dan Mahato.

‘’Sekarang 12 ekor gajah liar itu posisinya berada di kebun warga Desa Mahato Sakti. Masyarakat kami resah, tidak nyaman dan ketakutan dengan adanya gajah liar yang memasuki perkampungan dan kebun warga dua malam berturut. Warga dengan upaya semampunya secara tradisional mengusirnya siang dan malam, namun gajah liar itu masih bolak-balik ke Mahato Sakti. Karena Tim BKSDA Riau mengusir gajah liar dari Mahato menggiring ke Mahato Sakti,’’ katanya.

Sumali mengaku, pihak BKSDA Riau belum turun ke Desa Mahato Sakti, termasuk Dinas Kehutanan dan Perkebunan Rohul. ‘’Kemarin sudah kita sampaikan ke Polsek dan Camat Tambusai Utara agar disampaikan ke Bupati. Sampai saat ini, belum ada turun ke lapangan. Masyarakat kami ketakutan dan tidak nyaman dengan adanya belasan ekor gajah liar yang masih bolak-balik di daerah perkebunan warga di tiga desa,’’ katanya.

Dia menyebutkan, kawanan gajah liar yang berada di Tambusai Utara, terbagi dalam dua kelompok. Delapan ekor di antaranya berada di Mahato Sakti, sementara empat ekor gajah liar berada di Dusun Mumpa Desa Mahato.

‘’Siang malam warga kami berjaga-jaga, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak dinginkan. Sekarang warga Mahato Sakti melakukan pengusiran dengan pembakaran BAN dan membawa obor. Sementara BKSDA Riau juga mengusir gajah di Mahato. Sehingga gajah liar itu, bolak-balik di ketiga desa yang bersebelahan,’’ ujarnya meminta pemerintah daerah secepatnya melakukan penangkapan gajah liar di Mahato Sakti dan sekitarnya.

Dalam pada itu, tokoh masyarakat Tambusai Utara, Jasminto yang juga anggota DPRD Rohul Dapil Tambusai-Tambusai Utara kepada Riau Pos, Senin (20/2) menyebutkan, warga tiga desa di Kecamatan Tambusai Utara, Desa Mahato, Mahato Sakti dan Rantau Sakti sangat ketakutan dan resah.

Jasminto menyebutkan, selain kebun warga Mahato Sakti yang dirusak, gajah liar itu telah merusak rumah warga di Dusun Daya Sakti. ‘’Warga tiga desa ketakutan sekali, bahkan ada yang mengungsi dari kebun ke tempat keluarganya. Meski ada upaya melakukan pengusiran, namun yang dilakukan warga tidak maksimal. 12 gajah liar masih berkeliaran dan tetap saja bolak-balik di areal kebun sawit warga, meski telah dilakukan pengusiran oleh BKSDA Riau,’’ katanya. (muh)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook