KAMPAR (RIAUPOS.CO) - Bisa jadi Fikri, Adek Ari Kurnian dan Rina Febrianti menjadi bocah paling istimewa di Kabupaten Kampar, bahkan di Riau.
Sebab tak ada yang menyangka kalau paa Senin (20/1), kaki murid SD Negeri 006 Kubang Jaya ini dipasangkan sepatu oleh tiga orang penting di Kabupaten Kampar.
Bupati Kampar Jefry Noer menyarungkan sepatu di kaki Adek Ari Kurniawan yang masih kelas V, lalu Ketua Tim Penggerak PKK Eva Yuliana di kaki Rina yang duduk di kelas III dan Kadis Pendidikan Kampar Jawahir menyarungkan sepatu di kaki Fikri yang seangkatan dengan Adek.
Perlakuan istimewa tadi sontak membuat seribuan mata undangan yang memenuhi halaman kantor Kepala Desa Kubang Jaya tertuju pada Eva dan Jawahir yang jongkok menyarungkan sepatu.
‘’Buka sepatunya, Nak. Ganti sekarang dengan sepatu baru, ya. Ini sepatu bagus lho,’’ kata Jefry kepada Adek. Adek yang tak menyangka mendapat perlakukan istimewa dari Jefry terlihat gugup.
Rina juga kelihatan gugup saat Eva memintanya mencopot hijabnya yang sudah lusuh. ‘’Ini Nak. Ganti kerudungnya ya,’’ ucap Eva saat menyodorkan jilbab baru.
Tiga bocah tadi adalah perwakilan dari 2.348 anak SD penerimabantuan paket sekolah se-Kecamatan Siak Hulu. ‘’Jumlah itu berasal dari 27 sekolah dasar (SD) yang ada,’’ terang Kepala Unit Pelayanan Teknis Dinas Pendidikan Kecamatan Siak Hulu Iskandar.
Bagi Jefry, pembagian bantuan paket sekolah yang dilakukan jelang pelantikan Kepala Desa Kubang Jaya itu adalah kali ketiga. Sebelumnya, juga sudah dibagikan bantuan yang sama di Kecamatan Tapung dan Bangkinang.
Sebelumnya, pada salah satu kunjungan kerja di Kecamatan Kampar Kiri Hulu, tak disengaja Jefry berpapasan dengan seorang murid SD berbaju lusuh yang mengenakan sepatu diikat tali rafia. Yang membikin Jefry makin miris, tas yang disandang bocah itu hanya berupa kantong plastik.
‘’Nak, kenapa bajunya sudah lusuh? Apa bajunya sudah lama,’’ Jefry yang tak tahan melihat penampilan bocah itu berhenti dan bertanya. ‘’Baju ini baru dua bulan saya pakai, Pak. Ini dikasih orang dua bulan lalu,’’ ucap si bocah menjawab malu-malu.
Mendengar jawaban polos bocah, Jefry terdiam. ‘’Bupati macam apa saya ini. Ini nggak boleh saya biarkan. APBD Kampar banyak, anak-anak musti punya pakaian, sepatu dan tas yang bagus,’’ batinnya.
Pas menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kampar, pengadaan pakaian, baju, tas dan sepatu anak-anak tak lupa menjadi prioritas program Jefry. Ini sekalian menjadi bagian dari Pilar Ketiga dari Lima Pilar Pembangunan Kampar itu.
Pada 2012, Jefry membikin 10 ribu paket. Dan tahun lalu 32 ribu paket. ‘’Pokoknya anak-anak SD tak boleh ada yang pakai baju lusu, sepatu bertali plastik, apalagi tasnya cuma kantong keresek,’’ katanya.
Lantaran itu kata Jefry, program semacam ini tak akan sukses kalau Jefry dan jajarannya saja yang gigih. Peran masyarakat justru teramat penting. Caranya, yang tak patut menerima bantuan paket itu, jangan mengambilnya.
‘’Berikanlah kepada mereka yang benar-benar butuh. Jangan sampai gara-gara dekat dengan kepala desa atau pejabat lain, kebagian pula. Padahal masih sanggup untuk membeli,’’ ujarnya.(adv/b)