PEKANBARU (RP)- Tim medis RSUD Arifin Ahmad mengklarifikasi tentang kondisi liver bayi Parsini I dan Parsini II. '
Sebelumnya, pihak tim sempat mengatakan bahwa putri pasangan Riswanto (28) dan Parsini (29) asal Desa Kuala Gading, Kecamatan Batang Cenaku, Kabupaten Indragiri Hulu ini hanya memiliki satu liver.
Setelah melakukan pemeriksaan lebih lanjut, ternyata diketahui bayi kembar siam itu memiliki dua liver dari dua pembuluh darah yang terhubung.
‘’Ternyata setelah dipelajari lebih detail, livernya ada dua, namun kedua liver menumpuk jadi satu,’’ kata ketua tim penanganan bayi kembar siam Parsini I dan Parsini II, dr Tubagus Odih SpBA, Jumat (20/1).
Saat ini, tim medis RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru yang menangani bayi kembar siam perempuan bernama Parsini I dan Parsini II sedang mempersiapkan keberangkatan bayi tersebut untuk dirujuk ke RSCM.
Bayi kembar siam bagian dada dan perut yang menempel atau bahasa latinnya Conjoined twins type thoraco omphalopagus direncanakan akan diberangkatkan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta pada Selasa (24/1) pekan depan.
Keputusan ini diambil oleh tim medis setelah melakukan Multy Clice Computed Tomography (MRCT) dan mengetahui bahwa bayi kembar tersebut hanya mempunyai jantung tunggal.
Seperti yang dikatakan oleh ketua tim penanganan bayi kembar siam ini, dr Tubagus Odih SpBA kepada wartawan saat mengadakan jumpa pers di RSUD, Jumat (20/1), RSUD segera merujuk bayi tersebut.
‘’Dengan alat kita dan skill dokter yang ada saat ini, kita baru bisa mengetahui ada satu jantung saja. Untuk lebih jelasnya, maka hanya bisa dilakukan di RSCM. Tapi alasan utama untuk merujuk ke RSCM adalah mempertahankan agar bayi ini tetap hidup dengan penanganan yang lebih baik,’’ ujar Tubagus.
Soal biaya perawatan bayi, manajemen RSUD diwakili dr Ruswaldi mengatakan biaya bayi akan ditanggung oleh Jampersal dari Kementerian Kesehatan RI dan Jamperda dari APBD.
‘’Saat ini bayi masih belum berumur 28 hari, segala perawatannya akan ditanggung oleh Jampersal, setelah lebih 28 hari maka akan ditanggung oleh Jamkesda. Soal transportasi bayi menuju RSCM akan menggunakan Jamkesda,’’ kata Riswaldi.
Sementara untuk biaya bagi orangtua bayi yang akan ikut ke RSCM, RSUD masih mencarikan jalan dan solusi terbaik sehingga tidak memberatkan keluarga pasien. ‘’Ini masih dicarikan jalan,’’ ujarnya.
Parsini I Lebih Aktif
Tim medis menjelaskan, dari gerakan tubuh bayi yang diamati oleh tim, disimpulkan bahwa bayi Parsini I lebih aktif. Kesimpulan teersebut dilihat dari gerakan tangan dan gerakan kaki serta kedipan mata.
Untuk mengetahui yang mana Parsini I dan Parsini II, tim medis menandakan dari letak infus. Parsini I, infusnya diletakkan di kaki sementara parsini II, infusnya dipasang di tangan.
‘’Sejak datang ke RSUD, Parsini I terlihat lebih aktif bergerak,’’ kata Tubagus.
Sementara, kondisi letak jantung bayi yang hanya satu, salah satu anggota tim dr Andreas menerangkan, jantung terletak tepat di tengah.
‘’Karena berhadap-hadapan. Kalau ditanya lebih berat ke mana letak posisi jantung, kita katakan jantungnya letaknya tepat di tengah, jadi tidak cenderung ke salah satu bayi,’’ kata Andreas.
Saat ini, untuk menjaga agar kondisi bayi tetap stabil tim medis masih melakukan bantuan oksigenasi dan selang makanan untuk mengatassi kesehatan bayi kembar siam tersebut.
Diketahui juga bahwa asupan makanan untuk bayi juga terus meningkat. Saat ini tim sudah memberikan 40 cc susu per kilogram berat badan, sementara dua hari sebelumnya hanya memberikan 30 cc.(rul)