Bantuan Mengalir ke Rekening Adit Peduli

Riau | Jumat, 20 Desember 2013 - 08:54 WIB

 Bantuan Mengalir ke Rekening Adit Peduli
Aditya Atmaja (Adit) tertawa riang saat menonton film Upin dan Ipin di laptop salah seorang relawan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) di ruang perawatan RSUD Bangkinang, Kampar, Kamis (19/12/2013). Foto: DEFIZAL/RIAU POS

PEKANBARU (RP) - Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kampar membuka rekening untuk menampung bantuan dari donatur guna membiayai perawatan Aditya Atmaja

(Adit), bocah tujuh tahun korban penganiayaan orangtuanya. Ketua LPA Kampar Repol SAg menyatakan, sejak dibuka sudah banyak dana dari donatur yang mengalir.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Untuk membantu biaya pemulihan Adit, kami sudah membuka rekening Adit Peduli Nomor Rekening: 1093900166 Bank Riaukepri Cabang Bangkinang. Aliran dana dari donatur sudah mulai mengalir,’’ kata Repol.

Menurut Repol, masyarakat yang ingin menyumbang dapat menyalurkan bantuan melalui rekening tersebut dan pertanggungjawabannya nantinya akan kita sampaikan melalui media ini.

Selain itu, banyak donatur lain seperti pakar psikologi forensik asal Indragiri Hulu (Inhu) yang menetap di Jakarta, Reza Indragiri Amriel sudah menyatakan akan menjamin biaya pendidikan Adit mulai SD hingga SMA.

Ditambahkan Repol, LPA sudah berkoordinasi dengan Bupati Kampar untuk mengadakan rumah aman atau rumah singgah buat Adit pascadirawat kelak.

‘’Adit kini harus didampingi psikolog agar pemulihannya lebih cepat,’’ imbuh Repol.

Sementara itu, dr Amdas SpPB yang menangani Adit di RSUD Bangkinang kepada Riau Pos mengatakan, Adit memerlukan pengobatan intensif untuk penyembuhan luka dan pemulihan kadar albumin dan Hb-nya.

Adit juga memerlukan transfusi darah golongan A rhesus positif. ‘’Intinya, secara fisik, ia memerlukan waktu untuk dirawat intensif agar pulih,’’ ucap dokter.

Ketika divisite dokter, Adit pun harus dibujuk agar mau diperiksa kondisi lukanya. Tapi Adit menolak untuk memperlihatkan luka di bagian belakang tubuhnya yang diduga karena bekas kena setrika.

Adit menangis dan dokter memakluminya, karena kemungkinan Adit takut merasakan sakit jika luka di tubuhnya disentuh.  ‘’Nanti secara pelahan kita bujuk agar ia mau dibersihkan tubuhnya dan diganti perban,’’ ujar dr Amdas.

Sementara kemarin, sejak pagi hingga sore tak henti-henti orang membesuk Adit. Mereka membawa kue, mainan dan juga bantuan uang. Anak-anak sekolah juga ramai melihat Adit, meskipun hanya mengintip dari celah pintu saja. Anggota DPRD Riau Masnur SH juga sempat mampir, sejumlah utusan perusahaan pun mulai datang membesuk Adit.

Bupati Kampar H Jefry Noer pun bersama Kasrem 031/WB Kolonel Inf Sutjipto, Ketua TP PKK Hj Eva Yuliana Jefry, Kapolres Kampar AKBP Ery Apriyono SIk, Kapolsek Bangkinang Kota Iptu Hermawan dan rombongan lainnya ikut membesuk.

‘’Ia harus mendapatkan perawatan yang layak. Segera carikan ruangan yang nyaman dan lebih besar untuk Adit. Ia memerlukan penanganan khusus. Termasuk juga ruangan yang bisa membuat pikirannya lebih fresh dan jangan lupa gizinya juga diperhatikan,’’ ujar Jefry Noer kepada Direktur RSUD Bangkinang dr Wira Dharma.

Jefry menyatakan sangat prihatin atas penderitaan Adit bahkan tak habis fikir kenapa Adit sampai mengalami penganiayaan luar biasa.

‘’Ini penganiayaan luar biasa. Binatang buas saja tidak mau menganiaya anaknya. Bahkan mungkin syaitan saja juga memelihara anaknya. Sungguh tragis nasib anak ini,’’ ungkap Jefry ketika membesuk Adit di ruang rawat bedah RSUD Bangkinang.

Saat bertemu Adit, Jefry berusaha mengajak Adit bicara dan terkadang menggoda Adit dengan lelucon untuk memancing keceriaan bocah malang itu.

Bahkan Jefry sempat larut melihat Adit bermain mobil-mobilan remote control. Mobil-mobilan itu secara khusus dibawa Kapolres. Tampak bocah itu sudah lebih segar dari sebelumnya.(why/rdh)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook