KHUSUS SDM PEKEBUNAN

BPDP-KS dan LPP Agro Nusantara Gelar Pelatihan Budidaya Kelapa Sawit

Riau | Sabtu, 20 November 2021 - 20:05 WIB

BPDP-KS dan LPP Agro Nusantara Gelar Pelatihan Budidaya Kelapa Sawit
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau Ir Zulfadli disaksikan GM LPP Agro Nusantara, Wagino SP MP, membuka pelaksanaan pelatihan teknis budidaya kelapa sawit bagi SDM Pekebunan di Riau, Jumat (19/11) di Hotel New Hollywood Pekanbaru. (RINALDI/RIAUPOS.CO)

BAGIKAN



BACA JUGA


PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Menyiapkan sumber daya manusia (human capital) perkebunan sawit rakyat yang kompeten dan terintegrasi, maka pemerintah melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) RI serta PT LPP Agro Nusantara, menyelenggarakan pelatihan.

Kegiatan yang dipusatkan di Hotel New Hollywood Pekanbaru dan ditujukan bagi pelaku pekebun kelapa sawit ini, dibuka Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau Ir Zulfadli, Jumat (19/11). Turut hadir dalam kegiatan General Manager (GM) LPP Agro Nusantara, Wagino SP MP serta narasumber dan pemateri dari praktisi dan akademisi yang berkompeten di bidang kelapa sawit.


Dalam sambutannya GM LPP Agro Nusantara, Wagino SP MP mengatakan, kebutuhan akan hasil perkebunan khususnya kelapa sawit menunjukkan trend yang semakin meningkat. Di samping untuk kebutuhan konsumsi rumah tangga, hasil olahan kelapa sawit juga digunakan sebagai salah satu bahan industri. Sehingga ke depannya, permintaan komoditas kelapa sawit tentunya akan meningkat juga. Guna mengakomodir tingginya demand pasar, tentunya harus diimbangi dengan meningkatkan supply dari para produsen sawit. Di mana peningkatan supply tersebut di antaranya, menaikkan produktivitas yang sesuai demand dengan target dan mutu produksi CPO. Itu tentunya diperlukan sumber daya manusia (SDM) terampil dan kompeten.

"Perkebunan rakyat sebagai salah satu penopang Industri sawit negara, haruslah  juga dikelola secara baik, terarah, profesional, dan yang terpenting adalah mampu berperan aktif dalam menciptakan suatu sistem industri kelapa sawit yang berkesinambungan/sustainable," ujarnya.

Dikatakan, untuk menuju tata kelola perkebunan sawit rakyat yang berkelembagaan, sustain, profesional dan baik, maka dibutuhkan pula dukungan SDM yang kompoten. Pengembangan SDM perkebunan kelapa sawit ini dilakukan secara terintegrasi baik melalui penyuluhan, pendidikan, pelatihan maupun pemberian fasilitas pendampingan bagi pekebun oleh tenaga ahli sawit. Pengembangan SDM perkebunan kelapa sawit ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pemaham, keterampilan, profesionalisme, kemandirian dan dedikasi dari para pekebun, tenaga pendamping dan masyarakat perkebunan kelapa sawit lainnya.

"Hal ini selaras dengan visi, misi, strategi serta tujuan bisnis PT LPP Agro Nusantara (d/h College Gula Negara) yang merupakan lembaga pendidikan dan pelatihan yang berfokus pada peningkatan SDM perkebunan sejak tahun 1950. Untuk itu PT LPP Agro Nusantara berinisiatif menyelenggarakan Program Pengembangan SDM Kelapa Sawit yang diinisiasi oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS)," terangnya.

Diungkapkannya, pelatihan teknis Budidaya Kelapa Sawit bagi SDM per kebun di Provinsi Riau ini, merupakan salah satu upaya BPDP-KS dan LPP Agro Nusantara yang berkantor pusat di Yogyakarta, dalam membangun dan mempersiapkan SDM industri kelapa sawit. Baik di sektor hulu maupun hilir di Pabrik Kelapa Sawit. Sedangkan program Pengembangan SDM ini diprioritaskan bagi perkebunan rakyat sebagaimana yang telah diatur dalam Kepdirjen No. 206 Tahun 2021.

"Dalam pelaksanaan program pengembangan SDM sawit ini, terdiri dari 4 pelatihan. Yaitu Pelatihan Panen dan Pasca Panen, Pelatihan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO), Pelatihan Pengelolaan Sarana & Prasarana Kelapa Sawit, serta Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit," sebutnya.

Diungkapkan Wagino, program pengembangan SDM sawit tersebut, secara serentak diselenggarakan di tiga provinsi. Yakni Riau, Sumatera Selatan dan Kalimantan Tengah. Sedangkan kegiatan pelatihan ini, melibatkan Dinas Pertanian setempat baik di tingkat provinsi maupun kabupaten.

"Khusus di Riau yang memiliki luasan lahan sawit seluas 14 juta ha, maka kebutuhan SDM pekebun yang berkualitas tentunya juga sangat besar, sehingga perlu dilakukan pengembangan SDM pekebun yang terintegrasi," paparnya.

Pengembangan SDM sawit untuk Provinsi Riau, sambung GM LPP Agro Nusantara ini, dilakukan melalui pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit (4 Batch), Pelatihan Panen dan Pasca Panen (1 Batch), Pelatihan ISPO (3 Batch) dan pelatihan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kelapa Sawit (1 Batch). Kegiatan ini, dilaksanakan selama enam hari, mulai Jumat (19/11) hingga Rabu (24/19) mendatang.

"Kegiatan ini diikuti oleh 284 pekebun kelapa sawit. Yakni dari Kabupaten Pelalawan sebanyak 142 peserta dan Kabupaten Kampar 72 peserta," bebernya.

Dijelaskan Wagino, tujuan akhir dari program pengembangan SDM perkebunan kelapa sawit ini adalah untuk memberikan pemahaman bagi para pekebun terkait dengan perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan/sustain dan meningkatkan pemahaman tentang ISPO. Juga diharapkan pekebun kelapa sawit memiliki pengetahuan yang memadai tentang pedoman perkebunan berkelanjutan, sehingga dapat mempersiapkan kebun yang dikelola dalam meghadapi proses sertifikasi.

"Pada pelatihan ini, pekebun kelapa sawit diberikan informasi mengenai tata cara pengelolaan perkebunan. Mulai dari sarana prasarana hingga teknis saat panen maupun pasca panen, serta informasi terkait persiapan proses sertifikasi ISPO. Selama acara berlangsung para peserta pelatihan juga berkesempatan untuk mengikuti kegiatan field trip atau kunjungan industri ke perkebunan kelapa sawit yang sudah tersertifikasi ISPO. Tujuannya, memberikan gambaran kepada pekebun kelapa sawit bagaimana perkebunan yang memenuhi syarat sertifikasi ISPO," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau Ir Zulfadli, sangat mendukung upaya pemerintah melalui Kementan, LPP Agro Nusantara dan BPDP-KS dalam melaksanakan upaya pengembangan kelapa sawit yang berkesinambungan di Provinsi Riau. Bahkan, untuk mendukung upaya itu berdasarkan Inpres nomor 6/2019 tentang Rencana Aksi Nasional Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAN-KSB), Pemerintah Provinsi Riau dalam waktu dekat akan segera menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub).

"Kita berharap kegiatan pelatihan ini nantinya dapat meningkatkan SDM pekebun kelapa sawit di Riau, khususnya Pelalawan dan Kampar. Sehingga peningkatan ekonomi masyarakat di Negeri Bertuah dapat terwujud dengan optimal," tutupnya.

Laporan: Rinaldi (Pekanbaru)
Editor: Erwan Sani

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook