PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) - Sejak diluncurkan Maret 2015 lalu, Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM Kabupaten Pelalawan telah melayani ratusan kelompok usaha dan personal. Baik terkait informasi maupun pelayanan pengembangan usaha masyarakat.
“Ya, kalau jumlah konsultasinya sudah ratusan kelompok. Begitu juga pendampingan terhadap kelompok usaha mikro, alhamdulillah juga sudah banyak yakni lebih dari 165 kelompok wirausaha maupun pemula,” terang Koordinator Konsultan PLUT KUMKM Pelalawan Ferry Gunawan kepada Riau Pos, Kamis (19/11) di Pangkalankerinci.
Namun demikian, sambungnya, hingga saat ini, dari hasil konsultasi yang dilakukan rata-rata kelompok usaha mikro atau pribadi, sering menyampaikan masalah pendanaan yang menjadi kendala mereka. Dan sebenarnya, masyarakat harus memahami bahwa PLUT KUMKM adalah lembaga non finansial.
“Jadi, kami (PLUT KUMKM, red) bukan lembaga finansial, tapi PLUT adalah lembaga konsultan jasa pendampingan untuk meningkatkan pengembangan usaha UMKM. Namun demikian, jika nanti memang ada kelompok usaha yang memang terkendala pendanaan, maka sesusai dengan usahanya akan kita arahkan ke lembaga pembiayaan,” bebernya.
Diungkapkan mantan pendamping program masyarakat miskin di Kampar, bahwa dari konsultasi yang dilakukan pihaknya, tidak sepenuhnya yang dikeluhkan kelompok usaha masalah keuangan sebagai masalah utama.
Tapi, ada juga kelompok usaha yang mengeluhkan terkait teknik manajemen usahanya yang tepat. Pasalnya, para kelompok usaha ini ada yang kurang memahami tekhnik, sehingga mencampur adukkan modal usaha dan keuntungan, tanpa dilakukan pencatatan. Alhasil, maka pengelolaan usahanya tidak tampak untungnya alias merugi.(amn/mal)